Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menjaga Relationship Antar Sesama Penulis

1 Mei 2020   04:00 Diperbarui: 1 Mei 2020   04:28 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi :https://cantik.tempo.co

 Tak kalah pentingnya dibandingkan isi tulisan kita

Kalau kita lihat dalam kehidupan yang nyata,ada orang yang kaya tapi dia baik hati dan ada juga orang yang kekayaannya tidak seberapa tapi sombong sekali,

Mungkin ia berpikir dengan uangnya dia bisa beli apa yang dia inginkan. Hal semacam ini bisa terjadi dimana saja,termasuk dulu terjadi di kampung halaman kami. 

Saking merasa diri paling kaya,ia tidak merasa perlu bergaul dengan tetangga kiri dan kanan ,apalagi dengan orang orang yang dianggap tidak selevel dengan dirinya.

Lockdown sudah ada sejak dulu

Akibatnya ketika dia menikahkan anaknya tidak ada yang mau datang memberi selamat, Begitu juga ketika dia sendiri meninggal ,maka tak ada yang melayat .Padahal biasanya ,bila ada yang meninggal,maka akan ada organisasi sosial,yang dulu namanya kongsi,dimana ia tercatat sebagai anggota,maka urusan pemakaman adalah sepenuhnya menjadi urusan Kongsi, 

Tetapi saking sombongnya,maka ia merasa tidak perlu untuk  bergabung dengan organisasi sosial manapun. Sehingga anak isterinya terpaksa mendatangi rumah teman temannya untuk minta mereka hadir pada pemakamamnya dan membantu untuk mengurus pemakamannya.

Jadi ,pada masa itu, jauh hari sebelum adanya covid 19 sudah ada perlakuan lockdown yaitu terhadap orang orang yang sombong dan tidak mau bergaul dengan masyarakat .

Contohnya, ketika orang kaya yang disebut tadi, ketika menikahkan anaknya semua orang melakukan lockdown dengan tidak mengunjungi pernikahan tersebut dan ketika dia meninggal ,masyarakat setempat melakukan :"lockdown " dengan tidak mengunjungi rumah duka.dan tidak mau mengurus pemakamannya. Baru ketika anak istrinya datang memohon mohon,akhirnya lockdown dibuka dan ia dimakamkan atas bantuan teman temannya

Relationship juga penting didunia tulis menulis

Dalam hal tulis menulis kita juga harus menjaga relationship. Karena kalau kita menganggap tulisan kita sudah sempurna dan tidak kita merasa perlu melakukan relationship dengan penulis yang lainnya,maka kita akan mendapatkan tulisan kita dilockdown .

Misalnya ada 200 orang pembaca tapi yang memberikan komentar hanya satu dua orang saja dari pembaca.Bahkan ,seandainya  tulisan kita dapat predikat HL pun tidak digubris orang tidak ada tanggapan atau hanya bisa dihitung dengan 5 jari tangan saja tanggapan yang diberikan pembaca.

Membina relationship 

Oleh karena itu membina relationship sangat perlu dilakukan  dan dirawat dengan baik. Karena dengan demikian,maka tulisan kita akan dihargai teman teman dengan membaca dan memberikan komentarnya ,agar dapat menjadi masukan yang berharga bagi kita.Yang  sangat bermanfaat bagi kita,dalam meningkatkan mutu tulisan ,sekaligus memotivasi agar kita terus menulis.

Dan tak kalah pentingnya,jangan kita hanya senang dikunjungi dan dikomentari,tapi dalam hal ini tentu saja dibutuhkan saling menghargai dengan melakukan kunjungan balik. Karena kalau kita menganggap tulisan kita sudah  cukup baik lalu tidak mengunjungi teman teman ,maka kita tidak membina hubungan baik akibat tulisan kitapun dicueki orang.

Kesimpulan
U
ntuk dapat membina hubungan baik kita harus menyediakan waktu membalas kunjungan dengan memberikan komentar yang sepantasnya. Karena kalau kita ingin dihargai,maka tentu saja kita harus mulai dengan menghargai penulis lainnya,tanpa harus membedakan penulis hebat atau penulis yang biasa biasa saja,termasuk penulis newbie. Disinilah justru letaknya keasyikan yang diperoleh dalam dunia tulis menulis di Blog gabungan ini.

Sehingga dengan demikian,kita akan mendapatkan manfaat ganda,yakni menekuni hobi dan menjaring teman teman baru ,tanpa harus meninggalkan teman teman lama.Kalau kita mau menulis hanya untuk dibaca sendiri,tentu lebih pas bila menulis di buku catatan harian saja.

Bukankah relationship antar sesama penulis,tak kalah pentingnya dibandingkan dengan konten tulisan kita. Bagaimana pendapat teman teman semuanya?

01 Mei 2020.

Salam saya,

Roselina

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun