Bila kita berbagi tidak perlu mengharapkan balasan karena bila demikian tidak murni lagi apa yang kita berbagi . Kita berbagi pada orang yang betul betul membutuhkan,tanpa perlu gembar gembor agar  kita disanjung sebagai seorang dermawan.Â
Setiap orang punya jalan dan cara masing masing untuk menerapkan hidup berbagi,walaupun mungkin namanya tidak pernah masuk koran,bahkan mungkin sama sekali tidak pernah dikenal secara umum.Â
Yang namanya hidup berbagi itu,tidak harus menunggu dari kelebihan ,melainkan dapat dilakukan apa adanya ,selama kita ikhlas melakukannya. Sebagai  contoh ,sewaktu kami masih aktif mengajar berkeliling Indonesia,ketika berkunjung ke NTT ,kami menyempatkan singgah di luar kota  Kupang ,dengan ditemani bu Ani dan suaminya pak Hironimus ,serta pak Markus Tunggal B
Disalah satu lokasi,kami melihat sebuah keluarga yang tinggal dengan lantai tanah.Untuk dapat masuk menuju ke rumah mereka,kami harus memanjat pagar Yang disebut rumah ini,mungkin lebih tepat disebuk gubuk,karena terdiri dari satu ruang , dengan atap daun lontar.Diruang yang luasnya tidak lebih dari 3 x 4 meter ini,sekaligus merangkap ruang tidur,tempat makan dan sekalian dapur .Yang namanya tempat tidur ,hanya berupa balai balai terbuat dari kayu kasar dan dialas dengan kardus bekas.Tampak seorang wanita sedang memasak sesuatu dan ketika saya tanyakan  "bu mau masak apa?"
Dijawab :"Menunggu suami pulang bawa apa kalau ada,kalau tidak ya rebus jagung yang sudah kering itu satu tongkol bisa kenyang untuk berdua dengan anak " Kami iba dan pergi membeli indomie  telur dan sekantung beras yang kami kasihkan pada ibu tersebut,dia sangat bersyukur mendapatkan bantuan dari kami karena sudah satu minggu dia hanya makan jagung saja Bagi kebanyakan orang mungkin makan Indomie mungkin dianggap tidak sehat,bagi bagi keluarga ini merupakan sebuah suka cita yang besar  Hanya merupakan bantuan kecil,yang nilai nominalnya cuma tak seberapa ,tapi karena diberikan dengan cara yang baik,maka merupakan sebuah kebahagiaan bagi yang menerimanya
KesimpulanÂ
Kalau memang ada niat baik didalam hati untuk membantu meringankan beban hidup orang yang berkekurangan,alangkah eloknya bila diberikan dengan setulus hati,tanpa harus diembeli dengan hal hal yang mungkin dapat melukai hati orang. Jangan lupa,bahwa orang yang sedang susah,sangat sensitif dan cepat sekali tersinggung.Â
Sebagai orang yang pernah merasakan pahit getirnya kehidupan, kami tahu persis hal ini.Mungkin dalam hal ini,kita dapat berpedoman pada sebuah kalimat bijak,yang saya kutip:"Ketika tangan kananmu memberikan,hendaknya janganlah tangan kirimu mengetahuinya. Maksudnya jelas,kalau mau bantu orang,tidak usahlah kita gembar gembor
28 April 2020/
Salam Saya,
Roselina