Salah seorang karyawati saya bernama Lina sewaktu menikahkan anaknya ,mengundang kami Tapi ,karena sudah tidak berada di Indonesia lagi,kami tidak sempat hadir tetapi menyempatkan mengirimi bunga pada pesta pernikahan tersebut.Hal yang tampak tak berarti,tapi ternyata menyebabkan Lina merasa sangat dihargai
Kesimpulan   Â
Investasi dalam bentuk tanah,bisa jadi entah karena alasan apapun,akhirnya hanya tinggal buku sertifikat ,tapi tanahnya sudah diserobot orang.Atau diambil  alih pemerintah,karena alasan yang kita tidak paham.Â
Bukti nyata adalah ,investasi tanah kami di Pasaman ,kini hanya tersisa buku Sertifikat Hak Milik,tapi tanahnya sudah dikuasai orang lain.Â
Ruko yang kami beli di Shapire Square di Yogya,juga berperkara dan kami tidak mendapatkan kembali uang kami sepeserpun,padahal sudah kami lunaskan. Masih ada lagi tanah di Pekanbaru,juga hanya tersisa Sertifikat Hak Milik,karena tanah diambil alih negara,untuk dijadikan proyek wisata dan sama halnya dengan yang lain, tak satu rupiahpun uang kami kembali.Â
Investasi yang masih tetap utuh hingga saat ini adalah hubungan persahabatan dengan murid murid dan para karyawan kami ,serta teman teman lainnya.
29 April 2020.
Salam saya,
Roselina
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H