Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menjaga Hubungan Baik adalah Investasi Tak Ternilai

29 April 2020   04:00 Diperbarui: 29 April 2020   03:57 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kenangan Indah

Kebanyakan orang terpancang pada pemikiran bahwa yang namanya  investasi itu adalah merupakan pembelian tanah,rumah atau dalam bentuk materi lainnya sebagai persiapan  untuk hari tua. Walaupun materi mutlak dibutuhkan agar mampu bertahan hidup,bila tiba saatnya harus pensiun,tapi ada hal lainnya,yang juga tidak kalah pentingnya.  Yakni menjaga hubungan baik dengan orang orang dilingkungan dimana kita tinggal.

Karena ,walaupun sudah menumpuk harta benda sebagai investasi di hari tua,tapi tanpa adanya hubungan baik dengan  orang orang yang berada disekitar kita,maka hidup hanya akan terasa tawar ,ibarat masakan tanpa garam. Tdak terpikir investasi yang berupa persahabatan yang langgeng ini juga merupakan investasi yang mana akan menyertai kita  sepanjang hidup kita.

Persabatan Bersifat Lintas Usia dan Lintas Status Sosial

Dalam urusan persahabatan,sesungguhnya tidaklah dibatasi oleh usia,maupun status sosial dan latar belakang pendidikan seseorang, Karena persabahatan bersifat universal

Pada tahun 1972 saya  mengajar di sekolah SMP  Murni dan di SMP Yos Sudarso di Padang. Karena hubungan baik,maka walaupun sudah berlalu puluhan tahun lalu, tapi  murid murid saya sampai sekarang masih ingat pada saya Dan mereka mau menelepon sekiali kali untuk menjaga hubungan jangan terputus.

Kemudian tahun 1985 karena usaha suami semakin maju maka saya diminta untuk membantu ,Maka  saya berhenti jadi guru karena membantu suami sebagai Komisaris perusahaan dan sekaligus saya merangkap sebagai bidang keuangan  dalam perusahan tersebut.

Sejak dari awal ,saya selalu menjaga hubungan baik dengan para karywan kami,baik yang bertugas di kantor,maupun yang bekerja di bagian produksi ,pengolahan biji kopi dan Cassia ,gambir ,pinang dan lain lainnya Saya tidak pernah memperlakukan mereka sebagai pesuruh. 

Setiap kali ada yang mau saya tugaskan,selalu saya awali dengan kalimat :"tolong kerjakan ini dan ditutup dengan ucapan terima kasih" Hal yang tampaknya sangat sepele dan tidak berarti,tapi bagi para karyawan kami yang berjumlah puluhan orang,merasa senang ,karena dihargai

Dimana pegawai pegawai kami masih ingat sampai sekarang kalau saya undang mereka menyempatkan diri untuk hadir diundangan saya karena hubungan kami demikian baiknya kayak sanak keluarga saja.

Salah seorang pegawai saya bernama Ririn dan adik adiknya sudah nikah punya anak sudah kuliah,tapi mereka tetap seperti dulu sewaktu saya masih di Padang tidak bedanya.Karena sewaktu saya menjabat Komisaris saya tidak pernah memerintah karyawan saya ,tapi selalu saya awali dengan perkataan " tolong dan diakiri dengan terima kasih",yang mana oleh karyawan dianggap suatu penghargaan dari saya terhadap mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun