Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Asyiknya Bercanda dengan Burung di Pantai

17 April 2020   04:16 Diperbarui: 17 April 2020   04:29 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Walaupun tampaknya semua sangat mirip,tapi karena kami memperhatikan ada dua ekor yang kakinya patah,yang satu sudah putus dan satu lagi masih terkulai, makanya kami tandai bahwa ini burung yang kemarin datang minta makanan Walaupun cuma burung, tapi menyaksikan mereka menatap kami dengan penuh harap, maka  sungguh tidak tega menyaksikannya  dan saya berikan nasi .

Dengan melihat burung burung ini kita melihat dalam kehidupan hewan seperti kehidupan kita manusia,karena ketika saya melemparkan sejemput makanan, ada seekor diantaranya yang berteriak keras, melarang serta mengusir burung burung lain supaya dia saja yang dapat ,tetapi oleh ulahnya seperti itu dia tidak kebagian makanan yang sudah diperebutkan teman temannya. 

Semenetara itu ,burung yang dua ekor yang patah kakinya tersebut lebih berani kedekat kami mungkin nalurinya  mengatakan kami berdua tidak akan menyakiti mereka Kasihan melihat dia juga karena bila dia t.idak berani ,maka tidak kebagian makanan dan pasti akan mati kelaparan

Kesimpulan

Dimasa masa lockdown ini kita banyak mempunyai  waktu untuk belajar. Dan kita bisa belajar dari setiap kejadian betapapun kecilnya dan dari  apapun yang kita saksikan. Selama ini,kami hanya menengok kawanan burung sepintas lalu,mengagumi mereka terbang berkelompok ,tapi hanya sebatas itu 

Baru kini kami tahu,bahwa ternyata burung  burung tersebut,walaupun tidak dapati diajak berkomunikasi dalam bahasa manusia,tapi mereka tahu bahwa kami tidak akan menyakiti, sehingga berani datang begitu dekat. 

Di dunia burung,ternyata ada juga yang rakus dan sangat egoisme,ingin merebut semua makanan untuk dirinya. Tapi ada juga yang mau berbagi kepada temannya.

Hal lain adalah kegigihan dari dua ekor burung yang kakinya patah, tetap saja bisa terbang mengikuti kawan kawannya dan malahan lebih berani dari yang lainnya. Dunia burung dan dunia manusia memang berbeda,tapi karakter beragam manusia,ternyata dapat disaksikan ada pada kawanan burung burung ini.

Hal yang tampak sangat sepele,tapi dapat dipetik pelajaran berharga 

17 April 2020.

Salam Saya,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun