Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sudah Siapkah Kita Menghadapi Perubahan Gaya Hidup?

3 April 2020   04:33 Diperbarui: 3 April 2020   04:37 688
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perlu mempersiapkan mental
Sistim lockdown yang diberlakukan di hampir seluruh dunia, tidak hanya mengubah pola hidup kita secara eksternal tapi juga menyebabkan terjadinya perubahan gaya hidup dalam kehidupan berumah tangga.

Dimulai dari kebiasan orang orang bangun pagi pagi sekitar  jam 5 pagi, baik para orang tua,maupun anak anak bergantian mandi, mengingat semua harus bersiap siap  untuk ke kantor maupun ke sekolah.  

Sebelum berangkat sarapan pagi dan bersiap siap kekentor untuk kerja. Demikian juga dengan anak anak bangun pagi pagi jam 6 pagi, mandi, makan, memakai pakaian seragam sekolah dan bersiap siap kesekolah. 

Baru ketika sore hari, seluruh anggota keluarga bertemu kembali semuanya ini sudah berlangsung sejak lama. Boleh jadi sudah sejak anak anak masih TK hingga kini mereka sudah di SMA atau bahkan mungkin ada yang sudah kuliah.

Tiba tiba semuanya berubah total
Sejak terjadi wabah virus corona dan berbagai aturan diterapkan di seluruh dunia, tiba tiba saja pola hidup yang sudah berlangsung sejak dulu berubah total. 

Sekarang semua harus tinggal di rumah, tidak boleh ke mana mana dengan sendirinya pola hidup berubah. Tidak harus lagi bangun pagi, sehingga menyebabkanbangun jadi lebih siang,sarapan tidak lagi bareng,karena siapa yang lapar makan duluan dan yang bangun kesiangan ya salah sendiri.

Tidak perlu lagi berpakaian seragam sekolah dan orang tua juga bebas mengenakan pakaian suka sukanya. Mungkin memakai celana pendek, kaus oblong dan ibu ibu masih mengenakan daster yang dibawa tidur. Pokoknya semuanya bebas walaupun ada yang namanya Work From Home dan Learn from home.

Hal ini belum tentu berlaku selama 14 hari mungkin saja lebih seperti di NSW sudah diumumkan lockdown selama 90 hari jadi kebiasaan ini akan berlanjut kira kira 3 bulan.

Tiga bulan dengan kebiasaan akan melekat pada diri kita sehingga sampai waktunya harus kembali seperti semula maka kita akan merasa sulit melakukan lagi seperti dulu bangun pagi jam 5 dan siap siap mandi, makan dan ke kantor.

Hal yang dulunya sudah menjadi kebiasaan bagi seisi rumah, tiba tiba saja ketika kondisi sudah aman dan harus kembali ke kondisi normal, kita akan merasa kikuk menghadapinya.

Persiapan mental 
Kalau kita tidak siap mental,maka ketika tiba waktunya untuk kembali melakukan akivitas seperti biasanya, maka kita akan menjadi gagap untuk mulai lagi dengan menyesuaikan diri. 

Karena itu alangkah baiknya,bila  mulai sekarang kita biasakan bangun pagi seperti biasanya, biarpun tidak ke kantor tapi tetap bangun supaya tidak menjadi kikuk bila harus bangun pagi lagi nantinya setelah keadaan normal seperti biasa. 

Melakukan pekerjaan yang akan kita kerjakan sehingga hari berjalan seperti biasa dan tidak tertegun menunggu hari berlalu. Begitu juga anak anak kita biasakan agar mandi pagi seperti biasanya, walaupun mereka tidak kesekolah karena aturan belajar di rumah masing masing sudah diterapkan dalam upaya pemerintah guna mencegah penularan virus corona. 

Sarapan pagi bersama keluarga yang merupakan hal yang sangat bermanfaat untuk tetap dipertahankan, walaupun tidak kemana mana sepanjang hari. Sehingga bila situasi dan kondisi kembali normal, maka baik kita sebagai orang tua, maupun anak anak kita tidak gagap menyesuaikan diri ,karena sudah mempersiapkan sejak kini.

Selain dari itu dengan membiasakan mandi pagi, maka baik kita sebagai orang tua, maupun anak anak kita akan tampil dengan segar dan bersih, walaupun dengan pakaian rumah. 

Dalam kondisi seperti ini, maka baik Work From Home maupun Learn from home dapat dilakukan secara maksimal. Ketimbang dengan mata yang masih mengantuk karena belum mandi,mengerjakan sesuatu.

Kesimpulan
Membiasakan diri untuk mandi pagi, menggosok gigi dan menyisir rambut dan rapi diri, walaupun tidak ada yang melihat, sesungguhnya merupakan cara untuk merawat diri agar tetap bersih dan segar. 

Pengertian rapi diri tentu tidak harus berpakaian seragam sekolah di rumah ataupun mengenakan pakaian lengkap dengan dasi bagi orang tua,ketika bekerja di rumah. Rapi dan bersih, tetap dapat dilakukan, walaupun hanya menggunakan daster bagi wanita dan kaus atau celana pendek bagi pria dan anak anak.

Dengan membiasakan bangun pagi, tanpa  disadari kita akan terbangun dengan sendirinya pada jam yang sama setiap pagi karena dalam diri setiap orang ada alaram alami yang akan menyesuaikan dengan kebiasaan jam bangun kita. 

Begitu juga dengan mandi, menggosok gigi dan menjaga kebersiahan diri serta  tampil  rapi, maka kelak ketika keadaan kembali normal bagi kita sama sekali tidak ada masalah untuk kembali menjalani hidup seperti semula. Kita tidak akan mengalami gagap dan kikuk kapan saja kondisi memungkinkan kita kembali kepada pola hidup yang normal.

Mudah mudahan tulisan ini ada manfaatnya 

3 April 2020.

Salam saya,
Roselina

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun