Tapi pahami semuanya demi keselamatan kita
Kalau mau dihitung aturan yang harus ditaati sejak Pandemi coronavirus menyerang dunia,bisa bikin kita sakit kepala .Apalagi aturan ini terus berubah ubah dari waktu ke waktu. Peraturan pemerintah yang harus kita patuhi misalnya:
- lockdown
- stay homeÂ
- self isolate
- social distancing
- phsycal distancingÂ
- belanja dibatasi
- cafe,restoran ,shopping center ditutup
- pertemuan dilarang
- rumah ibadah ditutup
- mau kerumah teman hanya boleh satu orang
- perkawinan hanya boleh 5 orang
- pemakaman hanya 10 orangÂ
- dan seterusnya dan seterusnyaÂ
Kalau kita ingat ingat semua aturan ini, kita  stress karena bagi kita peraturan tersebut sulit kita patuhi Mengingat kita telah terbiasa keluar rumah dan bertamu dengan tidak satu orang paling sedikit dua orang,karena kita berpergian selalu berdua tidak pernah sendiri sendiri. Semakin dihitung hitung,semakin menyebabkan kita semakin murung,karena merasa begitu sulitnya menjalan hari hari kita yang dibatasi disana sini
Tidak mentaati aturan?
Tadi saya dengar dari mantu cucu saya temannya kena tilang, mereka naik mobil 3 orang ketika diperiksa ternyata surat keterangan tempat tinggal berbeda.
Masing masing dikenakan 1000 dolar jadi 3000 dolar karena mereka sudsah lebih dari satu orang yang boleh dua. Ditambah lagi telpon dari putri kami di Wollongong yang pesan, "papa mama, jangan kemana mana ya, teman saya sudah kena denda masing masing 1.600 dolar perorang karena bertamu kerumah temannya". Aduh, kalau mikirin terus bisa stress banget kita.
Peraturan ini untuk keselamatan kita supaya tidak tertular virus corona
Bila kita tidak mematuhi peraturan maka kita akan terkena sanksi,maka sebaiknya kita mematuhi semua peraturan dan kita jalankan dengan hati yang tidak merasa beban sehingga hari dapat kita lalui dengan cepat tanpa terasa. Memang pada awalnya terasa gagap hadapi kondisi yang tidak biasa ini.Â
Mondar mandir dalam rumah, masa mau kerja di dapur sepanjang hari? Apalagi suami katanya mata sudah berkunang kunang akibat duduk mengetik berjam jam di laptop. Tapi kemudian kami bikin jadwal sendiri dan mulai mengubah kegiatan sehari harian, sehingga dapat melalui hari hari tanpa stress.
Mentaati Peraturan Pemerintah,adalah demi diri kita sendiri
Bila kita mematuhi semua peraturan maka kita sudah membantu pemerintah untuk mencegah penularan virus corona. Membuat pemerintah tidak perlu susah susah mengurus diri kita, tetapi kita sendiri mengatasi dengan mematuhi semua aturan.Â
Dengan selalu mencuci tangan serta meminum teh panas paling kurang tiga kali dalam sehari akan membantu kita mengatasi kerongkongan kita supaya tidak terjangkit virus tersebut yang selalu menyerang kerongkongan.
Dengan sendirinya kita juga tidak mengalami stress karena kita melakukan dengan senang hati dan kita tidak merasa terpaksa. Menjaga kebersihan diri dan menjaga jarak aman dengan orang lain. Sedangkan untuk mengatasi kebosanan, seperti yang sudah saya tuliskan, ada banyak cara yang dapat dilakukan sesuai dengan kondisi dan situasi masing masing orang.
Apa yang cocok dan baik bagi saya dan suami belum tentu cocok dan baik bagi orang lain karena kondisi berbeda. Misalnya kami setiap hari ke pantai karena jaraknya hanya 200 meter dan pantai sepi dari pengunjung,
Tapi bagi yang tinggal di Sydeney, justru mereka dilarang ke pantai ,karena pantai dinyatakan ditutup untuk umum. Begitu juga dengan teman teman yang ada di berbagai kota di Indonesia.
Kesimpulan
Bila kita mau membuka hati dan pikiran kita dan menerima dengan berlapang dada,bahwa semua aturan yang dibuat oleh pemerintah, bukan untuk mempersulit atau menambah beban hidup kita, melainkan justru demi keselamatan kita dan keluarga kita.Â
Dengan tidak mempersulit diri sendiri karena menghitung hitung peraturan pemerintah kita, maka kita akan dapat menjalani hari hari kita dengan merasa gembira dan tidak stress. Sekali lagi,jangan lupa semua aturan yang dibuat adalah demi keselamatan kita.
1 April 2020
Salam saya,
Roselina
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H