Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jangan Terbuai, Badai Corona Pasti Berlalu

25 Maret 2020   04:31 Diperbarui: 25 Maret 2020   04:41 847
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: alamy.com/stock

Masalah Dapur juga sangat penting dipikirkan

Bahwa kesehatan itu sangat penting,semua orang sudah tahu. Dan bahwa kita hidup bukanlah untuk makan,juga semua orang tahu.Tapi jangan lupakan,bahwa walaupun diri kita sehat ,tapi ,kita  tidak bisa hidup tanpa makanan.

Hal yang sangat sederhana,tapi seringkali dilupakan orang.Dalam keadaan normal.mungkin masalah urusan dapur bukanlah hal yang perlu dipikirkan. Karena kalau kehabisan bahan makanan,maka kita bisa ke warung atau ke restoran. 

Akan tetapi dalam kondisi menghadapi ancaman global  Virus Corona,Dimana hampir seluruh Dunia kita dengar tentang peraturan yang dikeluarkan pemerintah setempat untuk menghindari diri dari virus corona dengan diam di rumah saja.

Maka sikap santai semacam ini tentu tidak lagi dapat dipertahankan Karena tidak tertutup kemungkinan, bila kondisi semakin parah,semua warung dan restoran ditutup .Semua tempat tempat berkumpul ditiadakan,ibadah sekolah kantor ditutup .Juga supermaket dan restoran semua ditutup. 

Untuk itu kita perlu berpikir dua kali  kalau persiapan kita tidak cukup  bagaimana mengatisipasinya.Kita perlu makan untuk bisa bertahan hidup.

Di mana-mana lockdown 

Mulai saat ini kami  membatasi dalam hal makanan,biasanya  minum kopi dua kali sehari ,sekarang satu kali sehari.  Kalau masak  mie pakai tiga butir telur sekarang dua butir. Kesemua ini bukan masalah pelit, tetapi tercetus karena peraturan lockdown  

Tidak bisa berbelanja lagi entah berapa lama mungkin dua minggu,mungkin sebulan atau  lebih siapa tahu tidak bisa dipastikan kapan masalah virus ini bisa diatasi sepenuhnya.

Mau beli tissu ,tidak ada di mana mana  semua habis ,sekarang mau beli apapun tidak bisa karena mall ditutup dan tidak tahu kapan bisa berbelanja seperti biasanya.

Mulanya dibatasi boleh beli dua satu jenis barang tapi akirnya hanya satu saja .Kami beli sayur hanya boleh satu bungkus tidak lebih,susu satu botol dan sebagainya.

Sewaktu pemerintah mengeluarkan peraturan lockdown pada mulanya kita masih bisa  pesan kemudian kita jemput dan diambil seperti kita pesan tadi, tapi mulai besok tidak boleh lagi jadi semua penjualan ditiadakan, mau makan apa bagaimana cara mendapatkan bahan yang perlu untuk itu.

Menjaga Kesehatan Penting,Tapi Menjaga Agar Dirumah Cukup Persiapan Bahan Makanan Juga Tak Kalah Penting

Kita bisa menjaga kesehatan dengan berpedoman pada Soscial Distancing, dan menghindari  ,berkumpul kumpul dan selalu menjaga kebersihan diri dengan mencuci tangan sesering mungkin.  

Kita akan terhindar dari virus corona dan bisa tetap sehat.Menjaga kesehatan itu memang sangat penting tetapi menjaga agar kebutuhan di dapur cukup tersedia untuk di makan tidak kalah pentingnya 

Kersimpulan

Menghadapi situasi dan kondisi yang semakin menciptakan rasa tidak nyaman, jangan sampai kita terlena dengan kalimat :"Kalau belum ajal berpantang mati " atau "Badai pasti berlalu". 

Kalimat motivasi demikian mungkin saja maksudnya baik,tapi dalam menghadapi ancaman serius dari wabah Corona ini.hendaknya,janganlah sampai kita terbuai oleh kalimat kalimat penghibur tersebut Dengan mampu berpikir secara realita dan bertindak secara logika sehat.demi untuk keselamatan diri dan keluarga kita.Mungkin dalam hal ini,kita mengambil sikap:"Hope for the best,but ready for the worst" 

Kita semua berharap yang terbaik,kalau bisa secepatnya kondisi yang amat tidak menyenangkan ini berlalu,tapi kita tidak bisa memastikannya 

25 Maret 2020.
Salam saya
Roselina

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun