Kami bersyukur menikmati kebersamaan hingga sama sama menua
Semenjak kami mulai berkeluarga sampai punya anak, kami selalu bersama sama tidak pernah terpisahkan Dan juga semenjak kami mulai pensiun selalu bersama sama mengerjakan pekerjaan rumah,tanpa memikirkan ini tugas saya atau tugas suami. Kami  merasa,semua pekerjaan dirumah adalah tugas kami berdua.Â
Kalau suami sedikit letih dan pusing ,tanpa diminta saya berusaha membantu dengan mengurut suami Dan  kalau terkadang ,  kaki saya  kram ,makas suami buru buru membantu mengurut kaki saya agar supaya pulih.
Sepanjang hari kami bersama sama,sambil mengemudikan kendaraan dan saya selalu disamping suami,kami bernyanyi bersama sama,walaupun dengan suara yang tidak merdu,yang penting happy sepanjang hari. Apalagi suami yang tampaknya pendiam,sesungguhnya suka humor.Apa saja bisa dijadikan sumber ,agar saya bisa tertawa geli. Kami berdua ,tak ubahnya bagaikan orang lagi pacaran.
Kesimpulan
Ada teman teman kami yang menyatakan heran menyaksikan kami bisa selalu bersama sama sepanjang hari, karena bagi mereka rasanya tidak masuk akal mampu sepanjang hari bersama sama dengan pasangan hidupnya,karena yang satu merasa tertekan dan sedangkan pasangannya merasa bosan,karena tidak tahu  kegiatan apa yang harus dilakukan sepanjang hari.sehingga berakhir dengan cekcok .
Nah,kalau teman teman kami heran melihat kami selalu bersama sama,justru kami heran ,apalah artinya hidup berkeluarga,bila merasa bagaikan tahanan dirumah sendiri?
13 Maret 2020.
Salam Saya,
Roselina
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H