Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Memilih Itu Tidak Selalu Mudah

11 Maret 2020   04:26 Diperbarui: 11 Maret 2020   04:46 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada Kalanya Mempertaruhkan Masa Depan Anak Anak Kita

Dalam perjalanan hidup ini,kita selalu menghadapi berbagai pilihan. Dari mulai hal hal kecil yang tampak sepele, hingga menyangkut pada hal hal yang bersifat mendasar. 

Ada pilihan yang sangat menyenangkan,misalnya bila ditanya mau makan di restoran mana? Atau mau Ice Cream rasa apa? Tetapi hidup tidak selalu menawarkan semua hal yang indah dan manis, tidak jarang kita dihadapkan pada pilihan yang cukup rumit ,untuk menentukan pilihan kita. Salah satunya adalah cara mendidik anak anak kita. Misalnya, mau pilih mana? Rumah berantakan setiap hari atau mau selalu tampak rapi dan apik?

Kalau kita sebagai orang tua mengutamakan,rumah yang selalu rapi dan apik, berarti konsekuensinya adalah  anak anak tidak mendapatkan kebebasan untuk bermain dalam rumah sendiri. Ada banyak hal yang dapat dijadikan contoh. Misalnya buku tulis yang rapi dan tidak ada coretan, berarti tidak pernah digunakan untu menulis. 

Buku bacaaan yang selalu bersih ,berarti tidak  pernah dibaca. Ataupun kita bisa melihat dapur yang bersih dan tak ada tanda tanda bekas masakan, berarti dapur hanyat sebagai pajangan dan tidak pernah dimanfaatkan untuk memasak. Nah, hal ini dapat dijadikan kilas balik dalam bidang kehidupan lainnya, yakni masa depan anak anak kita.

Lebih Mengutamakan Rumah Yang Rapi dan Apik

Tidak jarang terjadi, seorang ibu lebih memilih rumah yang selalu rapi dan  tertata dengan baik dan lebih senang bila anak anaknya bermain di luar rumah. 

Mengapa hanya ibu? Karena pada umumnya,suami sebagai Kepala Rumah Tangga, pagi sudah berangkat ke tempat pekejerjaan dan baru pulang sore atau malam hari. Nah, urusan anak sepanjang hari, berada ditangan kita sebagai seorang istri dan sekaligus seorang ibu.

Ada yang  lebih  mementingkan rumahnya rapi tidak berantakan .Lebih senang bila anak anak ikut grup belajar dirumah temannya,sehingga selama anak tidak di rumah,bebas untuk bersantai ria.

Anak anak biasa berlajar bersama membentuk grup berlajar, di mana mereka berkumpul beberapa orang anak mendiskusikan pelajaran yang diberikan di sekolah, kemudian dibahas bersama dengan grup mereka .

Pulang dari sekolah,sehabis makan siang,anak anak cukup pamitan kepada ibunya :" Ma,mau kerumah teman ya ,ada grup belajar hari ini" Dan ibu menjawab :"Hati hati ya nak,jangan pulang terlalu malam ya".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun