Ibarat gajah dipelupuk mata tak tampak,tapi kuman diseberang lautan tampak
Akibat merasa diri banyak kekurangan, tidak jarang menjerumuskan orang menjadi sosok yang selalu mencari kesalahan orang lain. Entah hal ini merupakan gangguan kejiwaan, saya sungguh tidak tahu.Â
Kalau berhasil menemukan kesalahan orang lain, tampaknya merupakan sebuah kegembiraan tersendiri. Dan tidak jarang dijadikan topik pembicaraan dimanapun ia berada. Mungkin kita semua sudah pernah bertemu dengan tipe orang semacam ini.Â
Mungkin dengan menonjolkan kesalahaan atau kekurangan orang lain,merasa diri sendiri adalah sosok yang jauh lebih baik,lebih pintar dan lebih dalam segala-galanya.
Gejala yang ditunjukan tipe orang seperti ini, antara lain:
- elalu memperhatikan kesalahan orang lain yang diperbesar sehingga menjadi serius, sedangkan kesalahan sendiri tidak diperhatikan.
- suka memperbesar kesalahan orang lain yang tidak disukainya. sedangkan keluarga sendiri berbuat salah tidak diperhatikan.
- seperti  pepatah zaman  dulu, gajah didepan mata tak kelihatan semut diseberang lautan nampak.Â
- kesalahan kecil yang dibuat orang lain, dibesar-besarkan
- selalu ingin menjadi perhatian dengan mendominasi pembicaraan
- selalu mengawali dengan saya begini dan begitu ,demi untuk menciptakan gambaran bahwa dirinya yang terbaik
Tidak jarang seseorang yang merasa dirinya selalu berada dipihak yang benar  dan menyalahkan orang lain, tersisihkan dari pergaulan dilingkungan manapun.Â
Karena mana ada orang yang mau berteman dengan tipe semacam ini, yang hanya mau didengarkan,tapi tidak pernah mau mendengarkan.Ingin selalu dikagumi,tapi tidak punya rasa simpati untuk memberikan sekedar sebuah pujian bagi orang lain
Manfaatkan waktu untuk membenahi diri sendiri dan keluarga
Tidak ada seorangpun manusia yang sempurna di dunia ini,termasuk diri kita. Kalau kita sudah memahami prinsip yang sangat mendasar ini,maka kita dapat menghindari berbagai tindakan yang tidak baik,antara lain:
- Jangan terlalu cepat menyalahkan orang lain,padahal kita belum tahu apa yang sesungguhnya terjadi
- Hindari melihat kesalahan orang lain dengan menggunakan "kaca pembesar",sehingga hal kecil tampak sangat besar .
- Begitu sibuk  mengurusi urusan orang lain , sehingga lupa bahwa diri sendiri jauh dari sempurna
Sering seseorang memperlihatkan kesalahan orang lain ,sedangkan kesalahan diri sendiri disembunyikan Berusaha  kelihatan dia hebat dan bersih dari segala macam kesalahan ,serta tampil perlente. Untuk membuktikan, cobalah sesekali berkunjung kerumah orang yang hobinya membicarakan kekurangan dan keburukan orang lain.ternyata rumah dan keluarganya  jauh dari rapi.Kebiasaan mencari cari kesalahan orang lain ,biasanya dilakukan untuk menutupi kekurangan diri sendiri
Kesimpulan
Janganlah kita lupa ,bahwa ada begitu banyak kekurangan diri pribadi dan keluarga kita yang harus diperbaiki. Lalu untuk apa, memakai kaca pembesar untuk melihat kesalahan orang lain ? Dari pada menghabiskan waktu kita secara sia sia dengan membicarakan keburukan orang lain,alangkah baiknya bila kita manfaatkan waktu yang ada untuk membenahi diri pribadi dan keluarga kita.
Karena kalau kita mau jujur,diri kita  dan keluarga kita,jauh dari sempurna. Dalam usia yang sudah melewati tiga perempat abad,kami tak pernah berhenti belajar untuk memperbaiki diri dan memanfaatkan waktu yang tak ternilai, untuk menjadikan hari ini,lebih baik daripada hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini
9 Maret 2020.
Salam saya,
Roselina.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI