Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ingin Disayangi Mertua seperti Anak Sendiri?

20 Februari 2020   04:13 Diperbarui: 20 Februari 2020   04:19 972
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perang Dingin Dengan Ibu Mertua Menyudutkan Suami

Hubungan yang tidak mesra antara ibu mertua dan menantu,khususnya menantu perempuan,sudah sejak lama menjadi bagian dari kisah hidup bagi yang baru berumah tangga. 

Kalau dengan menantu laki laki ataupun mertua laki laki biasanya tidak ada masalah,sama sekali. Masalah sering timbul justru antara menantu perempuan dan ibu mertua

Masalah menantu tidak akur sama mertua,ini sudah dianggap  lumrah, dan jarang dipertanyakan kenapa ? Sebab banyak faktor yang dapat menyebabkan terjadinya.

Misalnya, ibu mertua mengomeli mantu tidak becus  atau sebaliknya mantu mengomeli mertua terlalu banyak aturan dan cerewet, Hal ini tentu saja secara tidak langsung akan menyudutkan suami ,karena ia berdiri ditengah tengah perseteruan antara dua orang wanita yang sama sama dicintainya.

Kebiasaan ini tidak baik untuk suami karena dia terlahir dari ibunya yaitu  sang mertua dan dia juga mengasihi ibunya seperti sang isteri mengasihi ibunya sendiri untuk mana sang isteri harus bersabar sehingga tidak terjadi cecok yang akan merusak keluarga mereka. 

Sabar dengan menurut kemauan sang mertua tidak akan merugikan siapa siapa tetapi akan membawa damai dalam rumah tangga.

Berbagi  Cuplikan Pengalaman Pribadi

Pada awal menikah, sebagai seorang  nenantu untuk pertama kalinya saya harus hidup dirumah suami setelah beberapa waktu kami tinggal dirumah keluarga saya dan akirnya pindah kerumah mertua. 

Di sini saya tidak pernah merasa mertua saya cerewet seperti kata orang. Saya merasa diperlakukan  seperti anak sendiri oleh ibu mertua saya. Malahan saya  merasa paling disayangi ,diantara enam  orang menantu dalam keluarga besar suami.

Mertua saya selalu masak sendiri makanan untuk kami semua waktu itu ada tiga keluarga bersama dalam satu rumah .Mertua saya selalu tanya saya mau makan apa untuk hari ini dan saya menjawab apa yang ada saja sudah cukup.

Mau Disayangi? Mulainya Dengan Menyayangi

Agar mendapatkan tempat di hati ibu mertua,tentu bukan dengan cara menjelekan menantu lainnya,melainkan dengan cara mengawail menyayangi ibu mertua  dan memperlakukan sebagai ibu kita sendiri

Karena saya tidak cerewet dan saya selalu mendahulukan mertua saya jadi saya disayangi mertua .Dari kami semua mantu akhirnya ada tujuh saya yang sangat dekat dengan mertua saya.

Sewaktu kami pindah dan tinggal  dirumah kontrakan ,saya selalu dikirimi makanan oleh mertua saya .Tak ubahnya bagaikan ibu kandung saya sendiri.

Dan yang tidak habis pikir kalau saya pingin makan sesuatu ,saya tidak perlu mengatakan pada mertua saya tetapi pasti dikirimi apa yang saya pinginkan Misalnya saya kepingin makan ayam goreng balado ,ternyata sore itu mertua saya mengirimkan saya ayam goreng berlado seperti yang saya inginkan.

Mungkin ada kedekatan perasaan antara saya dan mertua sehingga apa yang saya pikirkan tertranster pada mertua sehingga  memasak apa yang saya inginkan. 

Hal ini tentu saja tidak terjadi secara sepihak,karena setiap kali saya memasak sesuatu, yang disukai ibu mertua,maka saya tidak segan untuk mengantarkan,walaupun hanya masakan biasa biasa saja. Hal ini terus berlangsung ,hingga hidup kami membaik dan tinggal di rumah sendiri. 

Saling Menjaga Hati

Agar hubungan baik dengan ibu mertua dan juga dengan semua adik kakak ipar,tentu saja kita harus pandai saling menjaga hati. Salah satu pantangan yang jangan pernah dilanggar  adalah,kalau sudah berjanji ,maka janji harus ditepati.

Kalau kita telah berjanji pada mertua jangan sekali kali kita lupakan misalnya kita berjanji pergi minggu ini bersama ternyata ada halangan ,maka kita beritahukan halangan tersebut dan menunda keberangkatan pada minggu yang lain Jangan kita pura pura lupa saja,ini akan mengakibatkan rusaknya hubungan baik yang sudah terjalin 

Hubungan baik ,dimulai sejak kami masih hidup menumpang,hingga kelak kami punya rumah dan kendaraan pribadi 

Kalau pergi jalan jalan keluar kota ,mertua saya suka membeli buah misalnya rambutan atau jeruk dan  akan membeli sekeranjang  Dan saya setuju dengan mertua saya karena tahu mertua ingin membagikan pada cucu yang akan berlari nanti bila neneknya pulang.

Menyenangkan hati ibu mertua dengan hal hal kecil,ternyata menyebabkan suami dapat menjalani  hidup dengan lega dan gembira .Kalau ada sesuatu yang mau diberikan kepada ibu mertua,maka bukan suami yang memberikan,tapi saya yang menyerahkan secara langsung. 

Dengan cara demikian,saya semakin disayangi oleh ibu mertua .

Kesimpulan.

Kalau kita mau disayangi,maka tentu harus mulai dengan diri kita terlebih dulu. Hal ini dapat menghindari, terjadinya   ada mantu yang cecok dengan mertua sampai sampai mertua mengumpul semua barangnya dan pindah rumah tidak ingin tinggal lagi dengan mantunya.

Saya merasa  akan bahagia bila tinggal bersama baik itu mertua atau ibu kita sendiri, karena ada yang akan membantu kita baik dalam hal mengasuh anak maupun dalam hal yang lain, sehingga kita tidak usah kuatir lagi bila suami sedang tidak dirumah ,karena  ada ibu mertua yang menemani kita.

Menyayangi dan disayangi ibu mertua,bukan hanya menyenangkan hati kita secara pribadi,tapi juga menyebabkan suami semakin menyayangi diri kita ,karena kita sudah menunjukan diri sebagai seorang istri yang tahu bertenggang rasa dalam keluarga.

Sejak awal menikah ,saya tidak pernah ada masalah dengan seluruh keluarga suami,bahkan  hubungan kami dengan anak anak ipar,hingga kini sangat baik  dan saling kontak. Passwordnya,bila ingin disayangi,maka mulailah menyayangi terlebih dulu.

20 Pebuari 2020.

salam saya,
Roselina.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun