Menolong Orang Jangan Sampai Keluarga Jadi Taruhannya

Jangan Ada Dusta Antara Suami Istri

Pada suatu sore Idris datang kerumah Tina dia minta bantuan kembali ke Tina dan  lagi lagi diberikan oleh Tina. Secara kebetulan suami Tina Pulang dari kantor dan berpapasan dengan Idris yang sedang berjalan keluar dari rumah mereka. 

Ketika  suami Tina menanyakan ke Idris, ada keperluan apa datang kerumahnya dan oleh Idris diceritakan bahwa ia datang minta bantuan Tina dan Tina sudah membantu Idris sebanyak tiga kali. 

Sepulang Idris suami Tina menegur istrinya karena seharusnya sebelum memberikan sesuatu kepada laki laki lain, seharusnya berunding terlebih dulu dengan dirinya sebagai seorang suami. 

Tina sama sekali tidak menyangka bahwa suaminya sudah berbicara dengan Idris, maka ia mengatakan bahwa baru kali ini Idris datang minta bantuan.

Suami Tina sangat berang karena ternyata demi orang lain, istrinya tega membohongi dirinya. Rasa curiga mulai merasuk dalam dirinya dan berpikir kalau dalam hal ini istrinya sudah berani berbohong, jangan jangan sudah terjadi antara istrinya dan Idris yang disembunyikan.

Merasa bahwa sebagai seorang suami dan sekaligus Kepala Rumah tangga, ia sudah kerja keras dari pagi hingga sore. Dan semua keuangan keluarga dipercayakan kepada wanita yang menjadi istrinya. 

Hatinya terluka, namun ia tidak ingin menyakiti wanita yang sangat disayanginya ini. Maka ia langsung  meninggalkan rumahnya dan hingga kini sudah seminggu lamanya, belum ada kabar berita dari suami Tina. 

Kami ikut prihatin dan sedih mendengar berita ini karena kakek Tina yang sudah lama almarhum adalah sahabat baik kami sewaktu masih tinggal di Jakarta.

Kesimpulan

Kita menolong seseorang sebaiknya dirundingkan dengan pasangan kita supaya tidak terjadi salah faham yang berlarut larut dan membuat rumah tangga kita tidak nyaman.