Janganlah Anggap Semua Masalah Sepele
Memikirkan semua masalah hidup secara serius tentu saja merupakan hal yang tidak baik. Karena dapat menyebabkan kita hidup dalam stress berkepanjangan.Â
Tapi disisi lain, menganggap semua masalah sepele, juga bukanlah hal yang baik. Akibat menganggap enteng semua masalah, maka akibatnya dapat berakhir dengan penyesalan seumur hidup
Dikira Mau Manja ManjaanÂ
Suatu malam teman kami yang bernama Evi (bukan nama sebenarnya) terjatuh di kamar mandi dan berteriak memanggil suaminya yang sedang asyik nonton TV acara sepak bola.Â
Bram, suaminya bergegas menengok ke kamar mandi Melihat isterinya terjatuh di sana, tapi tidak ada yang luka dan tidak terjadi perdarahan apapun. Lalu membantu mengangkat isterinya dan membawa ke tempat tidur. Menemani sesaat dan kemudian meneruskan nonton acara pertandingan Sepak Bola di TV.
Tapi baru saja ia duduk menonton, tiba-tiba terdengar suara isterinya memanggil manggil, tapi Bram hanya berteriak: " Ya istirahatlah, agar cepat pulih" tanpa beranjak dari tempat duduknya. Karena dipikirnya isterinya lagi mau manja saja supaya diperhatikan.
Keesokan Harinya Baru Sadar
Esok harinya, ketika Bram terbangun, ia melihat istrinya masih tergolek di tempat tidur,padahal biasanya subuh sudah bangun. Ketika ia mencoba membangunkan isterinya, baru sadar bahwa istrinya sudah tidak bisa lagi berbicara,selain dari menangis. Baru sadar bahwa isterinya terkena Stroke.Â
Lalu buru buru membawa istrinya ke rumah sakit. Hasil pemeriksaan dokter, positif isterinya terkena serangan Stroke dan dokter berang, karena sudah sangat terlambat membawa isterinya ke rumah sakit. Seharusnya sejak saat isterinya terjatuh di kamar mandi, segera dibawa ke Rumah Sakit.
Karena menurut dokter yang memeriksa, untuk orang yang terkena serangan Stroke, harus secepatnya dibawa ke rumah sakit, karena banyak pasien yang bisa tertolong dan sembuh.
Tapi Bram membiarkan isterinya tergolek di rumah, karena berpikir bahwa isterinya hanya mau minta perhatian saja. Ternyata kini "golden periode " sudah terlewatkan, maka tidak ada lagi harapan untuk bisa sembuh.Â
Ketika kami dapat kabar, maka kami segera membezuk ke rumah sakit, tapi Evi hanya bisa menangis dan tidak mampu berbicara satu patah katapun. Suaminya tampak murung dan menyesal. Tapi seperti yang sering terjadi, penyesalan selalu datangnya terlambat.
Menjadi Pelajaran Bagi Kita Semua
Evi sampai kini tidak bisa bicara, dia mengerti semua tapi tidak bisa diutarakan sehingga dia menangis saja. Kalau kami telpon dia menangis. Hanya itu yang bisa dia lakukan.
Tentu saja kami ikut bersedih hati, namun kami tidak dapat berbuat apa apa, selain dari menghiburnya. Kami sempat mengunjunginya beberapa kali. Suaminya tampak sangat menyesal. Karena saking asyiknya menonton acara pertandingan Sepak Bola, sama sekali tidak terpikirkan olehnya untuk membawa istrinya yang terjatuh, untuk diperiksa ke dokter.
Menurut Dokter yang merawat, kemungkinan Evi bangun dan terburu-buru mau ke toilet, sehingga terjatuh dan kepalanya terbentur. Seharusnya kalau bangun dari tidur dan ingin pipis, sebaiknya kita ingat 3x 1/2 menit.
Pertama tama kita luruskan kaki kiri dan kaki kanan supaya tidak kejang selama 1/2 menit Kemudian duduk untuk mengatur peredaran darah kita ke otak sudah lancar kira kira 1/2 menit dan kita berdiri menyesuaikan keadaan diri kita dengan situasi kira kira 1/2 menit lagi baru kita ke kamar mandi.
Hal ini adalah untuk mencegah, jangan sampai saking terburu-buru, yang dapat mengakibatkan terjadi hal yang fatal, yakni jatuh dan stroke.
Sejak saat itu, kami selalu berusaha untuk melakukan sesuai saran dari dokter yang merawat teman kami Aminah. Untuk mencegah agar jangan sampai terjadi hal hal yang tidak diingini. Apalah artinya bersabar satu dua menit, daripada harus menderita lahir batin sepanjang hayat.
30 Januari 2020.
Salam saya.
Roselina.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H