Judul Yang Agak Menantang
Sesungguhnya judul tersebut bukan ide saya, melainkan salah satu ulasan yang saya baca dari WAG. Mengenai HP berada di tangan istri ini agaknya menjadi salah satu topik yang ramai dibahas belakangan ini.Â
Seakan akan, bila HP suami ketinggalan dan ditemukan oleh istri sendiri merupakan sebuah petaka. Salah satu kalimat yang sudah berulang kali muncul di WAG adalah "Kalau dompet ketinggalan dirumah tidak masalah. Tapi kalau HP ketinggalan dan ditemukan istri ,baru merupakan masalah besar? Bahkan ada semacam tantangan, "Hayo, siapa berani meninggalkan HP pada istri?"
Tentu saja hal ini membuat saya heran. Apa hebatnya kalau HP suami berada di tangan istri? Apakah dikuatirkan istri akan dapat menguras tabungan suami, dengan memanfaatkan Ponselnya?Â
Tapi dalam hal ini, saya menjadi pembaca yang baik dan tidak sekali juga ikut membahas. Untuk "left" dari WAG hanya masalah ini, rasanya saya juga tidak tega. Kalau bahasan di WAG sudah menjurus pada hal hal yang kurang santun atau mengandung ujar kebencian, sejak awal saya sudah keluar dari grup.
Petanda Tidak Saling Percaya?
Perasaan was was dari suami kalau Hpnya berada ditangan  isteri, tentu saja saya tidak tahu  persisnya mengapa? Apa ada yang disembunyikan, sehingga takut ketahuan  isteri?Â
Kira-kira begitulah gambaran yang ada dalam pikiran saya setiap kali membaca ada suami tidak berani tinggalkan HP pada Isteri Berarti ada rahasia yang tidak boleh diketahui sang isteri yang terdapat  dalam Hp tersebut. Sehingga  ada ungkapan,bahwa bagi  suami kalau ketinggalan dompet tidak apa apa asal jangan HP yang ketinggalan.
Logikanya,kalau antara suami istri tidak ada hal hal yang disembunyikan, seharusnya sama sekali tidak ada masalah, bila Ponsel suami ketinggalan dan ditemukan istri ataupun sebaliknya, ponsel isteri ketinggalan dan ditemukan oleh suami. Karena antara pasangan hidup seharusnya tidak ada hal yang dirahasiakan Masa iya antara suami istri harus hidup saling memata matai?
Berbagi Pengalaman Pribadi
Yang namanya berbagi pengalaman tentu yang paling tepat adalah pengalaman hidup kita sendiri. Kalau berbagi pengalaman hidup orang lain, maka yang ditulis adalah,"kata orang" yang belum tentu terjadi.
Bagi saya adalah merupakan suatu teka teki dan merasa aneh kok ketinggalan Ponsel pada isteri menjadi topik pembahasan hangat Karena sejak kami menikah dulu, kalau ada yang menelpon saya, maka saya akan ceritakan pada suami bahwa tadi siang si Anu menelpon tentang masalah apa. Dan bila ada hal hal dimana saya harus mengambil keputusan, selalu saya rundingkan dulu dengan suami, khususnya menyangkut hal hal yang penting,
Begitu juga sebaliknya, bila suami yang menerima telpon dari wanita, pasti diceritakan pada saya apa saja yang dibicarakan. Sehingga bagi kami adalah hal biasa, bila ada yang menelpon dan suami sedang menyetir kendaraan, maka saya yang akan mewakili menjawabnya.
Malam hari, begitu masuk ke kamar tidur, Ponsel kami keduanya di charging di atas meja, secara bersamaan. Makanya ,kami berdua heran, mengapa keberadaan Ponsel pada siapa, menjadi topik pembahasan? Mungkinkah hal ini sudah menjadi problema umum bagi generasi terkini? Mungkin ada yang berkenan menjawabnya?
12 Desember 2019
Salam saya.
Roselina
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H