Bagaimana Sebaiknya Sikap Kita?
Setelah mendapatkan Visa  Permanent Residence, maka kami domisili di Australia sejak tahun 2006 yang lalu.Sebagai Penduduk Australia,maka ada kewajiban,bahwa dalam setahun,kami harus tinggal di Australia ,lebih dari separuhnya. Sehingga kami hanya sekali setahun pulang kampung. Â
Karena itu setiap kali kami balik ke Indonesia ,pastilah bawa oleh oleh ala kadarnya  buat semua teman teman  yang tinggal di Indonesia.,termasuk alumni  yang ikut pelatihan di Yayasan yang kami pimpin.Melalui cara ini,kami bermaksud menyambung hubungan baik dan sekaligus menyatakan bahwa walaupun  tinggal dlluar negeri,namun tidak pernah melupakan teman teman di tanah air
Seandainya,hanya untuk beberapa orang teman ,tentu dapat membawakan oleh oleh yang cukup berarti.Akan tetapi ,saking banyaknya teman teman,maka tentu saja kami tidak mungkin membawakan barang barang yang mahal,karena keterbatasan dana. Karena itu,kami hanya membeli kenang kenangan kecil,khas Australia.yakni mainan kunci,yang dilengkapi dengan guntingan kuku.
Kalau dibeli di Wollongong tempat kami tinggal,harganya  agak mahal ,maka  kami sempatkan untuk ke  Paddy.s Market yang berlokasi di Sydney Karena disini,harganya  jauh lebih murah. Yang empunya toko bertanya ,apakah mau jualan di Indonesia?Â
Kami membeli dalam jumlah yang lumayan, yakni  150 biji mainan kunci,yang rangkap merupakan guntingan kuku ,sehingga  bisa dimanfaatkan.
Untuk membawa oleh oleh ini,kami membutuhkan satu koper penuh dan total beratnya hampir 15 kilogram. Kalau membawa barang dengan kendaraan sendiri,tentu tidak menjadi masalah.Tapi  koper berisi oleh oleh ini,harus kami angkut bersama pesawat yang akan menerbangkan kami ke tanah air.Â
Membayangkan Teman Teman Bakalan Senang
Setibanya di Indonesia,maka dalam setiap kesempatan,kami memberikan oleh oleh tersebut pada semua teman yang kami jumpai di Indonesia Kebanyakan menerima dengan senang hati,gembira dan berterima kasih .Karena bagi mereka,bukan nilai harga barang yang diberikan,tapi petanda,kami ingat pada teman teman. Akan tapi ada juga yang mengatakan :" Aduh bu,jauh jauh dari Australia,masa iya oleh olehnya cuma ini?Â
Lain kali yang agak berbobotlah ya bu. "Walaupun  sama sekali tidak mengharapkan apa apa dan ucapan tersebut di katakan secara bercanda, tapi sejujurnya ,dalam hati saya sungguh  merasa tidak nyaman .Â
Mengingat,kami sudah bersusah payah,untuk  mengangkutnya .Tapi bukannya diterima dengan berbesar hari,malahan dianggap oleh oleh tidak berbobot.Padahal membawa satu koper oleh oleh sebanyak 150 unit mainan dan gunting kuku.rasanya sudah cukup menyita tenaga .
Walaupun harganya cuma sekitar 3 dollar atau senilai 30 ribu rupiah,tapi yang dibawa sekian banyak,menjadi lumayan juga .
Pada awalnya, memang yang kami bawa bukan mainan kunci tetapi baju kaos bertuliskan Australia Tapi,karena baju kaos ini harganya lumayan  mahal ,maka  pertama sekali kami hanya membawa 20 lembar yang kami bagikan kepada teman teman dekat saja..Â
Tetapi ,semua teman teman yang lain minta diberikan oleh oleh juga ,makanya kami memutuiskan beli mainan kunci saja Supaya semua teman teman .bisa dapat. Karena kalau untuk membeli baju kaus untuk sekitar 150 orang,karena  membutuhkan dana yang lumayan besar.Â
Pelajaran Berharga Bagi Saya
Setiap kejadian selalu  ada hikmahnya yang bisa dipetik.Dalam hal ini,bagi dirisaya  pribadi  adalah bila kita merasa tersinggung,karena pemberian kita dianggap tidak berbobot atau dicuekin  ,maka disisi lain,tentu saja kita juga dituntut,untuk tidak melakukannya terhadap orang lain..Sekecil apapun pemberian orang terhadap  kita,maka perlu disambut dengan baik dan santun
08 Nopember 2019.
Salam saya,
RoselinaÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H