Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pengalaman Berbicara dengan Pak Haji Almarhum

7 September 2019   04:23 Diperbarui: 7 September 2019   05:23 558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengalaman "Terconnecting " Dengan Alam Mistik

Sejak saya masih  kecil, saya sering melihat hal hal  yang tak bisa dilihat orang lain, yang seringkali membuat saya sangat takut. Tapi orang tua saya mengatakan tak usah diingat ingat, lupakan saja, karena  mungkin itu hanya kayalan saja .

Setelah saya duduk di SMP dan penampakan penampakan semakin sering dan membuat kehidupan saya terganggu, maka orang tua saya baru  percaya apa yang saya ceritakan.

Karena setiap kali orang tua saya  sembahyang untuk menghormati para Leluhur kami sesuai tradisi orang Tionghoa, saya melihat ke arah meja sembayang tersebut dan mengatakan pada orang tua saya bangku yang disitu masih kosong tidak ada yang duduk di situ. Kemudian ayah saya menanyakan sambil memperlihatkan foto foto leluhur kami .

Saya menunjuk ke foto dan menyebutkan satu persatu sesuai urutan dari yang tertua dan ternyata apa yang saya katakan benar.Sehingga ayah percaya, bahwa saya bukan sedang berkhayal atau ber halusinasi. Pengalaman ini terus berlanjut ,hingga saya masuk ke SMA

Pindah kerumah nenek

Sewaktu SMA saya sering sakit sakitan. Atas saran dari  teman ayah ,sebaiknya saya jangan tinggal dirumah orang tua,karena saya tidak serasih dengan ibu saya Jadi sebaiknyua saya  jangan  tinggal bersama ibu. Karena mencemaskan kesehatan saya, maka saya diizinkan ayah untuk tinggal bersama nenek saya ,yang berlokasi di Jalan Kampung Nias ,

Sementara rumah orang tua adalah di Jalan Prof M.Yamin, masih berada di kota yang sama, yakni kota Padang. Dan nenek tentu saja sangat senang saya tinggal bersama nenek dan keluarga Om saya 

Berhadapan dengan rumah nenek ada rumah Tante saya ,yakni adik ibu ,yang sudah menikah dan tinggal bersama keluarganya. Maka setiap hari sehabis pulang sekolah saya pulang ke rumah orang tua dan makan siang di sana dan kemudian ke rumah nenek.

Berbicara dengan pak Haji Samsir

Ternyata pindah ke rumah nenek tidak membuat penampakan berhenti. Suatu senja , tante saya minta saya mengantarkan dia pulang .Padahal rumahnya hanya berseberangan dengan rumah nenek ,dimana saya tinggal.

Katanya .dia takut pulang sendirian. Jadi saya menemani  tante. Dan ketika tiba di halaman rumah tante ,saya melihat pak Haji Samsir berdiri didepan rumahnya yaitu disebelah rumah Tante.

Dan sebagai orang muda,tentu saya menyapa pak Haji :"Selamat Malam pak Haji,apa kabar?" 

Dijawab pak Haji :" Alhamdulilah baik nak. Malam malam begini anak mau kemana ?" Saya menerangkan pada pak Haji mau mengantar tante pulang disebelah rumahnya karena tante takut pulang sendiri.

Dan setelah pembicaraan singkat,saya pamitan dan pak Haji Samsir berkata :"Baiklah nak,hati hati ya".Hal yang sangat biasa di ucapkan oleh orang tua kepada anak anak.

Saya meneruskan mengantar Tante kerumahnya. Sesampai dirumahnya Tante bertanya:" Pada  siapa saya berbiicara tadi?

Saya terangkan pak Haji Samsir tetangga Tante disebelah. Mendengar jawaban saya, tampak tante saya ketakutan hingga tubuhnya menggigil. Sambil berkata: " Pak Haji Samsir kan sudah meninggal setahun lalu!"

Makanya tante takut pulang sendirian. Karena tetangga sering melihat penampakan pak Haji setiap senja masih tampak berdiri di depan rumah seperti semasa masih hidup.

Anehnya, pada waktu itu, saya sama sekali tidak merasa takut karena merasa berbicara dengan orang yang masih hidup.

Dan orangnya dikenal sangat ramah terhadap siapapun dan sayang sama anak anak. Sejak saat itu,tante saya pulang lebih awal dan tidak berani menunggu hingga senja mendatang.

Saya termasuk orang yang sama sekali tidak percaya tahayul.Tapi bagi saya hal ini,bukan tayahul.hanya merupakan pengalaman mistik,yang saya tidak mengerti bagaimana menjelaskannya.

Saya  sama sekali tidak merasa apa apa. Sehingga setiap kali saya lewat di depan rumah pak Haji Samsir,saya selalu menyapa dan kami berkomunikasi singkat dengan beliau Dan masih ingat senyumnya yang sangat ramah.

Terbawa Hingga Saya Menikah

Kejadian ini terus berlangsung hingga saya menikah Dan saya tidak ingin hal ini,menjadi gangguan dalam kehidupan kami dalam berumah tangga. Maka suami menyarankan supaya mata ketiga saya ditutup supaya saya tidak bisa melihat yang aneh aneh lagi.

Kami datangi Pastor Santa Andrea dan minta agar seluruh kemampuan saya melihat hal hal gaib,agar di tutup. Dan sejak saat itu,saya sama sekali tidak pernah lagi melihat penampakan apapun

Heran,kalau sewaktu masih bisa melihat ,bahkan berkomunikasi  dengan orang yang sudah almarhum,saya sama sekali tidak pernah merasa takut, Malahan,setelah  kemampuan melihat saya ditutup ,saya jadi penakut Karena saya dapat merasakan ada sosok yang datang,tapi tidak bisa melihatnya namun membuat saya merinding.

Karena itu,kemana mana,saya selalu bersama suami. Bahkan dalam rumah,kami duduk hanya berjarak dua meteran. Suami sudah memahami dan tidak pernah meninggalkan saya sendirian,kemanapun ia pergi.

7 September 2019.

Sal;am saya,

Roselina.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun