Merupakan Kebahagiaan Tak Ternilai
Dua hari yang lalu putra pertama kami, Irmansyah merayakan hari ulang tahunnya yang ke 53. Acara ramai sekali dihadiri oleh sahabat sahabat dan para alumninya. Acara yang dihadiri oleh lebih dari seratus orang tersebut sudah berlangsung dengan baik sejak dari awal hingga selesai mendekati jam 10.00 malam.
Jamuan Khusus Keluarga
Hari ini Minggu tanggal 16 Juni 2019, kami diajak makan bersama sore jam 6 di Restoran Fortune Five di Jalan James street Perth. Jam 5 kami sudah meluncur ke james Street karena kami belum pernah kesana, jadi supaya tidak terlambat sekiranya nanti harus mencari tempat parkir kendaraan.
Tepat jam 5 .45 kami sampai di 108 A James Street dan mencari lokasi parkir yang paling dekat dengan lokasi restoran. Untuk memastikan, maka saya menelpon mantu saya Lucy menanyakan nama restoran yang dituju. Dan langsung dijawab, nama restoran adalah FORTUNE. Kami beruntung, bertepatan ada kendaraan yang keluar, maka langsung kami gantikan tempatnya.
Dan tak lama setelah itu cucu kami Dea Karina sampai dan memberikan informasi bahwa kami tidak usah bayar parkir karena  tiket parkir hanya diwajibkan bagi kendaraan yang parkir sebelum jam 6.00 sore.Â
Kami masuk ke dalam sambil menunggu yang lain hadir. Setelah menunggu kira-kira 15 menit, kami melihat Irmansyah dan anak anak datang serentak kami berjumlah 11 orang menempati meja bundar yang memang sudah dibooking sejak siang hari.
Di samping kami berdua, ada putra kami dan istrinya Lucy, serta cucu kami Kevin dan istrinya Astrid, Giovano dan Gulce, Dea Karina dan Paulus ,serta yang paling bungsu, Angel.
Menikmati Santap Malam Dalam Suasana Ceria
Dea yang bertugas memesan makanan berupa aneka ragam dim sum, menurut selera masing masing. Banyak ragam Dim sum, ada yang pakai ayam, ikan, udang, daging dan cumi.
Kaki ayam tidak ketinggalan karena memang sebagian suka makan kaki ayam seperti saya dan ketiga cucu saya suka juga kecuali Dea. Ada Dim Sum vegeterian karena putra kami tidak makan daging.
Ada cumi goreng dengan bawang putih yang gurih dan lezat. Sebelum mulai makan, kami semua berdoa menurut agama masing masing. Mengucap syukur untuk apa yang dapat kami santap pada malam ini.
Sementara makan kami ngobrol ngobrol tentang berbagai kisah yang lucu lucu, tentang acara kemarin dan bagaimana menaiki tangga yang lima tingkat.
Mantu kami bertanya pada saya, "Gimana mama naik tangga 5 tingkat kemarin? Berapa kali berhenti di jalan?" Ketika saya jawab bahwa kemarin kami naik tangga sejak dari lantai dasar hingga ke lantai 5, saya berjalan non stop dan sama sekali tidak ada masalah.
"Wah, mantap sekali mama", kata mantu kami.
Kami duduk mengelilingi meja bundar dan di bagian dalam, di samping saya ada Gulce Mantu cucu, Astrid mantu cucu juga, Angel cucu, Dea dan Paul, Kevin dan Giovano yang biasa kami panggil "ivan" pun cucuk kami juga.Â
Akrab Seperti Kakak Adik
Bahkan ketika sudah hampir selesai masih ada beberapa makanan yang masih tersisa, maka satu dibagi bersama dua mantu cucu, mereka akrab sekali tidak seperti beripar ipar.
Saya bahagia punya mantu cucu yang bisa akur serta akrab satu sama lain seperti kakak adik, biarpun berbeda bangsa dan agama. Karena Kevin beristikan Astrid anak Jakarta yang beragama Katolik, sedangkan Giovano memperistri Gulce asal Turki yang beragama Islam.
Oma dan Opa Saja Sangat Senang, Apalagi Kedua OrangTua Mereka
Sebagai Oma dan Opa, kami berdua sangat gembira dan terharu menyaksikan keakraban menantu cucu dan cucu cucu kami. Apalagi bagi kedua orang tua mereka yang adalah putra dan menantu kami.Â
Mungkin karena sejak masih kecil, anak anak sudah kami biasakan hidup rukun dalam keberagaman, maka hal ini ternyata menjadi bagian dari kehidupan cucu cucu dan mantu cucu kami. Usai santap malam, kami tutup dengan doa syukur menurut agama masing masing.
Ketika tiba saat harus membayar ke Kasir, ternyata cucu cucu kami sudah terlebih dulu berdiri dan mengatakan kepada papanya, "Hari ini biarkan kami yang mentraktir, ya pa".
Ternyata semua cucu dan mantu cucu sudah sepakat untuk sharing bersama, mentraktir papa mereka yang berulang tahun. Kami pulang ke rumah dengan membawa kenangan indah. Satu lagi bukti, bahwa untuk mendapatkan kebahagiaan tidak harus dalam bentuk perayaan yang mewah, tapi dari kerukunan dalam keluarga.
17 Juni 2019
Salam saya,
Roselina
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H