Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sayang Cucu Bagus, Tapi Jangan Lupa Tugas sebagai Istri

23 April 2019   19:50 Diperbarui: 23 April 2019   20:58 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi : nakita.grid.id

Kendala Yang Sering Ditemukan Dalam Keluarga                                                                                          

Sering kita mendengar seseorang yang sudah punya mantu,kemudian punya cucu ,akan selalu jadi tumpuan harapan dari puteri nya ,agar ibunya yang diharapkan dapat membantu menjaga cucu .Khususnya bilamana putrinya harus kerja sejak dari pagi  dan baru pulang sore hari. Sewaktu sang ibu baji bekerja,maka pilihan menyerahkan anak dibawah asuhan pembantu rumah tangga ,tentu merupakan jalan terackhir. Kalau ada ibu  yang masih kuat jaga cucu,mengapa tidak ?  

Banyak pasangan muda,lupa bahwa yang terpikir oleh mereka, adalah  bagaimana mereka ,yakni suami istri dapat bekerja dengan rasa nyaman dan aman,karena ada ibu  yang menjaga anak anak.

Lupa,bahwa ibu dan ayah mereka,juga berhak untuk dapat menikmati hidup dihari tua,tanpa dibebani dengan tugas menjaga cucu,sepanjang hari dan sepanjang tahun. Jarang ada yang memahami,bahwa hal ini , sering  memicu terjadi konflik atau "perang dingin" antara si nenek dan si kakek.

Apalagi bila tinggal dirumah berbeda dan si Nenek,diminta  untuk tinggal dirumah anaknya untuk menjaga cucu  Hal ini tidak masalah kalau sang kakek juga diajak tinggal bersama sementara nenek menjaga cucu..Namun,sering terjadi,karena yang dibutuhkan tenaga ibu,maka secara tanpa sadar ,ayah ditinggal sendirian dirumah.

Orang Tua Juga Berhak Menikmati Hidup Mereka

Bila sang nenek hanya sendiri yang tinggal dirumah anaknya, sedangkan sang kakek sendirian dirumah mereka sendiri,maka  tidak jarang hal ini membawa masalah antara kakek dan nenek.

Kalau memang untuk keperluan mendadak,untuk beberapa hari,tentu tidak menjadi masalah,tetapi kalau  hal ini berlangsung sepanjang tahun,maka secara tanpa sadar,dapat menciptakan suasana yang tidak nyaman dalam kehidupan kedua orang tua.

Mencari Solusi Tanpa Menciptakan Masalah 

Kemarin ini seorang teman kami yang sudah punya mantu dan anak  perempuannya baru melahirkan baji menelepon pada saya.Sebut saja namanya Ida, yang  menanyakan pendapat saya.

Menurut Ida,  suaminya tiba tiba  pulang ke Padang tanpa memberitahukan dirinya,ketika ia menginap dirumah puterinya untuk membantu mengasuh cucu pertama .

Karena puteri nya  bekerja sebagai guru.Ida menginap dirumah puteri nya dan  hanya sekali seminggu pulang kerumahnya.

Pada awalnya tidak ada masalah,namun belakangan suaminya menyampaikan keberatannya,kalau Ida hanya sekali seminggu pulang kerumah.

Menyarankan,agar putri mereka mencari pembantu rumah tangga atau Babby Sitter untuk menjaga putri mereka,selama suami istri ini bekerja.

Tapi Ida berpikir,bahwa dirumah ia juga tidak ada kegiatan apa apa,maka tidak ada salahnya,bila ia membantu putrinya. Karena kalau bukan dirinya sebagai ibu yang membantu,siapa lagi? Suaminya ,hanya  diam,mendengarkan bantahan istrinya. Ternyata ,seminggu kemudian ketika ia kembali ke rumah didapati rumah terkunci Tetangga memberikan kunci padanya dan mengatakan bahwa suami Ida kembali ke Padang .

Ida menanyakan pada saya bagaimana sebaiknya dia memanggil suaminya kembali dari Padang  dengan menelepon suami dia.Menurut Ida dia sudah memberitahukan suami bahwa ia tidak kemana mana,hanya kerumah puteri mereka untuk membantu mengasuh bayinya.Tapi kenapa suaminya marah dan pulang kampung tanpa memberitahukan  ?

Walaupun Sudah Sama Menua,Namun Tugas Istri Mendampingi Suami Tidak Berubah

Sesungguhnya, saya tidak ingin mencampuri urusan keluarga orang lain,walaupun teman sendiri.T

api karena diminta saran,maka saya  hanya memberikan saran secara umum.yakni: Boleh saja  seorang ibu membantu mengasuh cucu,karena anak harus bekerja tapi hendaknya sore hari harus pulang dan kalau menginap sebaiknya suami juga diajak nginap sekalian.

Karena tugas utama mengurus anak adalah tugas kedua orang tuanya.sedangkan sebagai nenek ,yang sekaligus adalah juga seorang istri,tugas utama adalah mengurus keluarga sendiri.

Tugas antara suami istri, tidak berakhir,hanya karena merasa usia sudah sama sama menua. Hal yang sering dilupakan dan dianggap sepele,padahal orang tua,tetap berhak untuk dapat menikmati kehidupan privasi mereka berdua.

Semoga tulisan ini ada manfaatnya,baik bagi pasangan muda mudi yang baru berkeluarga,maupun bagi kaum wanita yang merasa dirinya sudah tua.Usia boleh menua,tapi kehidupan tetap berlanjut.

23 April 2019

Salam saya,

Roselina

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun