Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Apakah Keterampilan Memasak Dibutuhkan Kaum Perempuan?

2 April 2019   09:10 Diperbarui: 3 April 2019   03:48 643
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(kompas/thinkstockpohots)

Pengalaman
Anak teman kami, sebut saja Ida, telah berkeluarga dan tinggal di Depok. Ida tinggal di rumah dengan seorang anaknya yang berumur 4 tahun. Sementara itu suaminya bekerja di salah satu pabrik. 

Ida tidak mungkin bisa bekerja karena harus mengurus anaknya yang masih kecil. Suatu waktu, keponakannya Ahmad  datang dari kampung dan minta untuk menumpang tinggal di rumahnya, karena akan melanjutkan kuliahnya. 

Ida tindak mungkin menolak anak kakaknya sendiri untuk menumpang tinggal. Namun tentu tidak bisa membantu membayar uang kuliah. Ahmad mengerti keadaan bibinya dan dengan senang hati tinggal di sana.

Ida  menelepon saya dan menanyakan apa yang dapat dilakukannya supaya bisa membantu keponakannya. Kami tanyakan pada Ida apakah ia pandai memasak?

Dijawab pandai karena Ida berasal dari Sumatera Barat, yaitu Bukittinggi. Dia diajari ibunya memasak macam-macam lauk pauk seperti rendang, dendeng balado, nangka, lodeh, dan lain-lain, banyak ragamnya.

Karena Ida pandai memasak saya anjurkan agar Ida mencari pabrik sekitar Depok di mana banyak orang bekerja, kemudian tawarkan makanan siang dengan harga terjangkau dan buatlah semurah mungkin sehingga bisa dibeli karyawan dan bisa  mengenyangkan.

Karena suaminya bekerja di pabrik, maka sudah ada jalan bagi Ida untuk mencoba menawarkan nasi bungkus harga 3.000 rupiah per bungkus dengan isi nasi serta sepotong daging rendang bersama sayur nangka. 

Ida membuat dua pilihan lauk rendang atau dendeng balado dibungkus bersama sayur. Pada awalnya hanya beberapa orang karyawan pabrik saja yang memesan. Tapi karena nasi bungkus yang dimasak oleh Ida rasanya sesuai selera mereka, maka semakin hari semakin bertambah banyak peminatnya.

     dokumen  Otentik makanan 
     dokumen  Otentik makanan 

Bertambah Penghasilan
Setelah berjalan dua minggu Ida pun sudah dapat tambah penghasilan tiap hari 20.000 rupiah dengan catatan, makanan untuk di rumah sudah gratis. Ida senang sekali karena selama ini dia tidak terpikir untuk berjualan seperti itu.

Ketika memasuki 4 minggu, ternyata ada karyawan dari pabrik lainnya,yang juga ingin berlangganan nasi bungkus pada Ida  .Tentu saja hal ini merupakan hal yang sangat menggembirakan bagi dirinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun