Terima Titipan dan Risiko yang Dihadapi
Maksud hati mau menjaga hubungan baik dengan sesama teman, apalagi kalau sahabat baik dan kerabatyang menitip titipan, rasanya tidak tega kita menolaknya. Akan tetapi dalam praktiknya, walaupun ada niat baik dan tidak menerima imbalan dalam bentuk apapun, dalam menerima titipan ternyata dapat menghadapkan kita pada risiko yang tidak dapat dianggap sepele.
Ada 2 jenis titipan yang biasanya terjadi, titip bawakan barang dan titip tolong belikan barang.
Terima titipan untuk bawakan barang.
"Ibu mau ke Perth ya? Boleh titip bungkusan kecil untuk anak saya di sana? Ntar anak saya yang jemput di bandara. Cuma satu bungkusan kecil, Bu".
Nah, mau menolak gimana? Bungkusannya tidak sampai 2 ons dan  bisa diselipkan di koper. Jadi tidak akan menyita tempat dan berat koper. Akhirnya titipan diterima.
Lumayan lama kami tertahan dan "bubuk" tersebut diperiksa ulang berkali-kali. Kemudian mengatakan bahwa "bubuk" tersebut tidak boleh dibawa masuk dan harus dibuang. Beruntung petugasnya ramah dan mengatakan, "Lain kali jangan pernah mau menerima titipan, kalau barangnya tidak jelas. Kalau sekiranya yang dikirim obat terlarang, Anda bisa masuk penjara".
Nah, sejak saat itu kami kapok menerima titipan dari siapapun.
Pengalaman Teman Kami
Lain lagi kisah teman kami Johanes. Ketika akan berangkat ke negeri Cina, ia pamitan dengan sahabat baiknya, Rudy. Maklum teman akrab dan sudah bertahun-tahun mereka bersahabat. Rudy yang hobi mengoleksi guci antik, menitip pesan pada Johanes untuk membelikan guci antik dan Johanes menyanggupi akan membelikan pesan tersebut.