Ingin Dendeng Balado Tetap Gurih?

Silakan dibaca tips di bawah Ini                                             

Masakan Padang terkenal dimana-mana. terutama masakan Rendang dan dendeng baladonya yang enak dan gurih, sangat diminati  orang. Peminatnya bukan hanya orang yang berasal dari Sumatera Barat, tapi dikenal di seluruh Indonesia. 

Bahkan di Australia juga ada restoran Padang, namun masakannya sudah  dimodifikasi. Sehingga walaupun  rasanya enak, namun tidak sama. Karena beda resep, bahkan beda cara dan gaya memasaknya akan menghasilkan cita rasa yang berbeda. 

Karena ada banyak hal yang dapat mengubah rasanya, antara lain cara memotong daging, cara melembutkan dan cara membuat: "lado"nya. Misalnya, cabe yang digunakan berbeda, maka rasanya juga akan berbeda. Cabe yang diblender atau ditokok (tokok= ditumbuk) juga akan  menghasilkan cita rasa yang berbeda.

Sama Sama Warung Padang, Tapi Ada yang Ramai dan Ada yang Sepi

Setiap warung Padang pasti ada masakan Rendang dan Dendeng Balado, karena ini ciri khas dari Padang. Tapi kenapa warung Padang ada yang ramai dikunjungi pelanggan dan ada yang sepi-sepi saja. Mau tahu sebabnya? Kita lihat di warung yang ramai dikunjingi, masakan Rendangnya enak dan gurih, serta tak susah ditarik-tarik dan sudah bisa dikunyah .

Begitu juga dengan dendeng baladonya juga gurih dan tidak keras seperti menggigit kayu. Hal ini membuktikan bahwa walapun resepnya persis sama, namun cara mengerjakan berbeda, maka akan mengakibatkan, sekali orang mencoba. namun ternyata keras dan menyebabkan tidak dapat menikmati rasa rendang atau Dendeng Balado maka cukup sekali itu saja, karena selanjutnya ia tidak akan pernah lagi datang, bahkan akan  mengingatkan teman teman dan keluarganya untuk tidak makan di warung yang masakannya tidak sesuai selera. 

Karena itu di kota Padang, bila ada restoran Padang yang mampu bertahan lama, maka dapat dipastikan bahwa masakannya enak. Tapi ada restoran Padang yang acara pembukaannya besar-besaran,namun tidak sampai satu tahun sudah tutup. Hal ini menunjukkan bahwa masakannya tidak sesuai selera orang Padang.

Cara membuat Dendeng Balado

daging direbus, sumber foto : Dokpri

Disini saya akan membicarakan tentang dendeng balado masakan Padang yang sangat digemari dan gurih. Dendeng balado ini terbuat dari daging sapi dan cabe serta bawang putih, serta kunyit.

Bahan :

Daging  sapi 1 kg | minyak goreng | Cabe merah  kira kira 20 biji | Bawang putih  dua bongkah | kunyit atau bubuk kunyit | garam secukupnya

daging dipotong kecil-kecil, sumber foto : Dokpri

Caranya:

Daging direbus, tambahkan garam secukupnya. Tunggu  hingga empuk.

Kemudian dipotong potong tipis menurut selera. Potong menurut alur daging diketuk ketuk hingga empuk. Tunggu hingga minyak panas. Hindari menambah garam sewaktu digoreng karena akan terjadi letupan letupan yang menyebabkan wajah terpercik minyak panas. 

Goreng  sampai gurih.  Setelah gurih, angkat dan tiriskan lalu aduk dengan garam sedikit dan biarkan.

daging yuang sudah dipotong ditumbuk, sumber foto : Dokpri

Daging digoreng sampai gurih, sumber foto : Dokpri

 Persiapan Cabe  

Cabe merah ditumbuki dengan bawang putih hingga setengah halus. Agar tidak berserakan, maka masukan semuanya kedalam plastik sehingga ketika ditumbuk,tidak mengotori lantai sekaligus mengantisipasi agar cabe tidak terpercik ke mata.

Tambahkan garam dan kunyit secukupnya, tumis  sampai matang. cabe tumisan ini ditaburkan diatas dendeng yang sudah disusun di piring. Hindari memasak dendeng dengan cabe karena akan menyebabkan dendeng tidak gurih lagi.

cabe ditumbuk dengan bawang putih dan ditumis, sumber foto: Dokpri

Dendeng balado siap untuk disajikan.

Catatan  tambahan: Mengenai takaran cabe, bawang putih, garam dan kunyitnya, tergantung pada selera masing-masing. Bagi yang tidak bisa makan pedas, maka diperbanyak bawang putihnya, Hindari menambahkan gula pasir karena akan merusak cita rasanya, Begitu juga hindari menggunakan cabe rawit, karena disamping terlalu pedas, juga rasanya akan berbeda.

Selamat mencoba, semoga berhasil.

1 Desember 2018.
Salam saya, Roselina