Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kita Tidak Bisa Menilai Kondisi Keuangan Seseorang

24 Oktober 2018   20:37 Diperbarui: 25 Oktober 2018   03:15 398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hanya Berdasarkan Menu Yang Dihidangkan

Kita tidak bisa menilai kondisi ekonomi seseorang ,hanya  dengan menghadiri  undangan makan dari mereka dan menilai kondisi keuangannya,dari apa yang disediakan sewaktu  menjamu  kita.

Biasanya memang orang yang hidupnya sudah mapan,akan menyediakan makanan yang menurut taksiran kita  mahal ,seperti misalnya hidangan : ayam goreng,ikan kakap ,aneka ragam masakan dari daging. 

Sedangkan,bila kita kebetulan bertamu kerumah teman  atau sanak keluarga,yang kondisi ekonominya pas pasan dan kebetulan diajak makan dirumahnya,maka tentu saja,yang dihidangkan,menunya akan berbeda dengan keluarga yang kondisi ekonominya sudah mapan. Bahkan boleh  jadi,karena tidak ada persiapan,maka yang disuguhkan kepada kita,mungkin pisang goreng dan secangkir teh hangat. 

Akan tetapi kondisi ini,tidak dapat dijadikan patokan ,bahwa kondisi ekonomi seseorang dapat ditakar ,hanya berdasarkan apa yang dihidangkannya,ketika kita bertamu,karena ada faktor faktor lain,yang perlu diperhatikan.

Tidak bisa berpedoman dengan makanan yang disediakan

Misalnya ,ketika kami berkunjung  kekampung kampung di Sumatera Barat , mendapatkan situasi yang berbeda Hampir setiap tahun,pada hari Raya Idul Fitri,kami mengujungi para pelanggan yang biasa menjual hasil perkebunan ,seperti biji kopi,kulit manis dan Pala. keperusahaan kami. 

Mungkin karena menganggap kami sebagai Bos dari perusahaan,maka orang orang yang kami kunjungi menyediakan aneka ragam masakan,walaupun kami memahami,bahwa sesungguhnya,dengan menyaksikan rumah tinggal mereka,sudah dapat dipastikan kondisi ekonomi mereka jauh dari mencukupi.

Bagi orang dikampung,demi menjaga harga diri ,mereka berpedoman pada pribahasa :" Tak kayu janjang dikapiang"(artinya tidak ada kayu jenjangpun dipotong),Mereka akan menyediakan makanan yang enak-enak biarpun mungkin  berutang dulu untuk itu.

Yang dihidangkan,ayam dan daging serta lauk yang lezat lezat untuk menjamu kami,mungkin untuk menunjukkan rasa penghargaan,karena kami mau berkunjung kerumah mereka,walaupun harus mengendarai kendaraan selama berjam jam,untuk bisa tiba dirumah mereka,

 dokumen  Cookpad.com
 dokumen  Cookpad.com
Pengalaman  Lain

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun