Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Orang Dihargai Bukan Semata Karena Kekayaannya

26 September 2018   20:52 Diperbarui: 26 September 2018   20:53 543
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumen  Solo.tribunnews.com

Dalam hidup ini sering kita melihat seseorang dihargai oleh orang lain meskipun orang tersebut  tidak kaya dan bukan  seorang berpangkat, melainkan biasa biasa saja. Kenapa bisa terjadi demikian? Dalam hidup ini orang akan menghargai  seseorang ,bisa karena berbagai alasan. Antara lain, karena sudah pernah ditolong atau merasa berhutang budi,maupun alasan yang bersifat pribadi lainnya. 

Akan tetapi secara umum,orang menghargai seseorang adalah karena kepribadiannya,sikap dan tutur kata ,serta prilakunya yang memang menyebabkan ia pantas dihargai dan dihormati. 

Bukan karena ia kaya atau karena dirinya adalah seorang pejabat yang sedang berkuasa. Hormat yang diberikan kepada pejabat,hanya karena ada kepentingan tertentu, kelak setelah tidak lagi menjabat apapun,maka orang akan segera melupakannya.

Rasa Hormat Tidak Dapat Dipaksakan

Pernah  seorang penghuni  apartemen dimana kami sama sama tinggal di Kemayoran  Jakarta, merasa dirinya kaya,sehingga dalam setiap kali ada  pertemuan    selalu dengan bangga   mengatakan bahwa ia  punya dua unit apartemen dan ada 6 mobil pribadi.  

Semua mata memandang kearahnya.Dan mungkin mengira orang kagum akan kekayaannya,maka suaranya semakin meninggi kalau berbicara. Menunjukan bahwa ia ingin menjadi pusat perhatian.Walaupun sudah ada ketentuan,bahwa setiap penghuni di apartemen,hanya diberikan fasilitas satu tempat parkir ,tapi ia tetap ngotot,agar ke 6 mobilnya mendapatkan tempat parkir

Walaupun oleh Pihak Pengelola,sudah dicarikan jalan keluarnya,yakni satu kendaraan parkir gratis,sedangkan yang lainnya harus membayar biaya parkir.Dia protes karena merasa keberatan membayar 4 mobil lagi. Maunya gratis semua keenam-enam mobilnya.

Marah Karena Tidak Merasa Dihormati

Pada suatu pagi kami keluar lift dan   ketemu dengan orang kaya  tersebut.Bertepatan pada waktu itu ,ada beberapa Satpam yang  berpapasan dan mereka menyapa  kami dengan ucapan : "Selamat pagi pak dan ibu". 

Bagi kami hal tersebut bukan hal yang istimewa,karena terkadang,kami yang terlebih dulu mengucapkan :"Selamat pagi" ,baik kepada Satpam,maupun kepada Cleaning Service,bila berpapasan dengan mereka.Tampak Pemilik 6 kendaraan tersebut sangat berang,karena merasa dirinya yang kaya,tidak dihargai oleh Satpam. Maka ketika pertemuan berikutnya,ia menyarankan kepada Pengelola.agar Satpam diganti, karena tidak tahu sopan santun. 

Sikapnya ,yang sama sekali tidak menghargai orang lain dan ingin menunjukan bahwa dirinya lebih terhormat dari semua orang,menyebabkan orang merasa tidak simpati terhadap dirinya. 

Dan kemudian merasa dirinya :dimusuhi " semua warga di Apartement,pemilik 6 kendaraan tersebut pindah entah kemana dan tidak seorangpun bertanya mengapa ia pindah dan kemana. Malahan banyak yang bersyukur,bahwa ia tidak tinggal di sana lagi.Tulisan ini,hanya merupakan salah satu contoh saja ,bahwa rasa hormat tidak dapat dipaksakan,hanya karena diri kita kaya atau orang terkemuka.

Kami bersyukur,setiap kali kami pulang ke apartement,semua Satpam ,Penerima tamu dan cleaning service menyambut kami ,seakan kami adalah orang tua mereka ,Bahkan tanpa diminta,mereka akan membantu mengangkat koper dan barang bawaan kami ke unit,dimana kami tinggal

.26 Septermber 2018.

Salam saya,
Roselina

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun