Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Berpisah Sejak SD, Bertemu Lagi Setelah Sama-sama Punya Cucu

21 Agustus 2018   20:47 Diperbarui: 21 Agustus 2018   21:18 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumen  Roselina Foto tahun 1962

Pada liburan Sekolah ditahun 1961, saya beserta nenek dan sepupu, berangkat menuju Jakarta, dengan menggunakan angkutan laut, yakni Kapal Tampomas. Perjalanan lewat laut, menghabiskan waktu dua hari.

Di Jakarta kami menginap di rumah sepupu nenek yang saya panggil Oma, yang tinggal di Kebayoran Baru ,di Kompleks Perumahan Belanda, yang tidak jauh dari kolam renang untuk umum.

Setiap Pagi, saya dan cucu oma namanya Tinneke, pergi berenang. Waktu itu Tinneke baru duduk kelas 3 SD, sedangkan pada waktu itu  saya baru lulus SMP.

Setelah sebulan liburan di Jakarta kami kembali ke Padang. Masing-masing kami meneruskan kehidupan seperti semula dan Tinneke berserta keluarga pindah dari Jakarta ke Belanda.

Sebagai catatan, pada waktu itu belum ada ponsel dan sejenisnya sehingga kalau mau surat-menyurat harus dengan mengirim surat melalui kantor pos.

Sebagai anak sekolah, membeli perangko untuk saling berkirim surat ke Belanda bukan hal mahfum untuk kami lakukan. Maka sejak waktu itu, hubungan kami terputus dan tidak pernah lagi saling ketemu.

Namun baru belakangan ini kami dapat saling kontak kembali melalui WA setelah mencari informasi dari tante Yet, yang juga tinggal di Belanda.

Sebulan Berlibur ke Italia

 dokumen  Roselina
 dokumen  Roselina
Liburan musim panas di Eropa, kami diundang adik ke Italia untuk  merayakan pesta pernikahannya yang ke-25 dan sekaligus merayakan ulang thun saya yang ke-75.

Kami berangkat ke Italia dengan menumpang pesawat Quatar. Setelah menempuh perjaanan selama 17 jam, kami mendarat di Bandara Internasional Marcopolo, Venezia.

Di sana kami sudah ditunggu oleh Margareth dan Sandro suaminya. Dari bandara, kami langsung menuju tempat tinggal adik saya di Padova tidak terlalu jauh dari Venezia, hanya 30 menit berkendaraan.

Dibawa Berkunjung Kerumah Teman di Gunung

Kami diajak adik jalan-jalan ke gunung yang tidak jauh dari Padova untuk bertemu dengan teman-teman Margaretha yang sudah kami kenal sebelumnya. Karena kakak mereka, yakni Pastor Stradioto, dulu pernah bertugas selama beberapa tahun.

Kami disambut dengan hangat oleh seluruh anggota keluarga. Dan tentunya tidak lupa diajak makan bersama.

Seharian penuh, kami menghabiskan waktu bersama-sama dengan keluarga ini dalam suasana persahabatan, walaupun berkomunikasi dalam bahasa campur aduk, yakni bahasa Inggris dan bahasa Italia, sedangkan Margaretha menjadi penerjemah di antara kami.

dokumen  Roselina
dokumen  Roselina
Menuju Italia Selatan

Setelah beberapa hari berjalan jalan di sekitar Padova, kami pun berangkat menuju Italia Selatan, di mana tinggal mertua adik saya.

Karena setiap liburan musim panas adik saya akan mengunjungi mertuanya. Mertua adik saya tinggal di Briatico, kota yang termasuk wilayah Calabriya.

Kami berkendara dengan menumpang kendaraan yang dikemudikan oleh Sandro dan Margaretha secara bergantian, yang menghabiskan waktu hampir 12 jam.

dokumen  Roselina
dokumen  Roselina
Setiap hari kami pagi-pagi pergi berenang di laut yang tidak terlalu jauh daari rumah Setelah berenang kegiatan kami berjalan menuju kota kota yang ada disekitar Briatico seperti Tropea, Vibo Marina, Pizzo, dan banyak lagi tempat-tempat lain.

Pada hari Minggu (5 Agustus) kami pun pergi berlayar dengan kapal mengunjugi Pulau Li Pari dan Stromboli, serta Vulkano.

Di sini kami menyaksikan betapa indahnya bebatuan yang timbul di permukaan  laut, mencuat dalam beragam bentuk dan macam. Ada yang seperti patung orang dan sebagainya.

Dokumen   Roselina
Dokumen   Roselina
Kami Pamitan Menuju Negeri Belanda

Setelah hampir selama sebulan kami bersama sama dengan adik kami dan  keluarga suaminya,akhirnya,kami pamitan untuk menuju ke Belanda,karena sudah beberapa kali kami diajak untuk singgah ,menemui kerabat yang sudah lebih dari setengah abad tidak pernah bertemu 

dokumen  Roselina
dokumen  Roselina
Sewaktu kami lagi berada di Padova kami dihubungi tante kami yang sudah 28 tahun pindah kenegeri Belanda ,dan kami sudah lama tidak berjumpa..Tante Yet ini,mengajak kami untuk tinggal dirumahnya selama berada di Negeri Belanda

dokumen  Roselina
dokumen  Roselina
Ketika kami tiba di Bandara Schipol di Amsterdam,kami dijemput oleh tante kami dan suaminya Om Ronald. Dan selama beberapa hari,kami dibawa jalan jalan keliling Amsterdam dan Utrecht.  

57 Tahun Berpisah dan Bertemu Kembali

Tinneke, dan adik-adiknya, yang terakhir kali kami berjumpa di Jakarta pada tahun 1961, mengabarkan, bahwa mereka akan datang untuk bertemu dengan kami.

Tentu saja hal ini sangat menggembirakan saya, karena memang inilah yang selama ini saya harapkan.

Tinneke datang bersama dengan suaminya dan kedua adiknya, Leny dan Rina, yang terakhir saya temui, masih berumur 6 tahun dan 8 tahun.

Dapat dibayangkan bagaimana rasa hati kami, berpisah sejak kami masih kanak-kanak dan baru ketemu lagi setelah masing-masing dari kamu memiliki cucu.

Tinneke kini sudah berusia 67 dan saya sendiri baru saja merayakan ultah ke-75. Sementara Leny dan Rina, berusia 63 tahun dan 65 tahun.

Cucu Tinneke ada 3 orang, sedangkan cucu kami ada 10 orang.

Sebuah kebahagiaan yang tak dapat dilukiskan dalam kata-kata!

***

21 Agustus , 2018
Salam saya,
Roselina

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun