Kalau di gereja Indonesia, hadir di gereja,semuanya bersifat formal dan terasa agak kaku. Umat datang,berdoa,mendengarkan kotbah dan diam,kemudian masing masing pulang. Hampir tidak ada kesempatan untuk lebih saling mengenal,antar sesama umat.
Dalam Hal Berpakaian ,di Indonesia Jauh Lebih Santun
Disisi lain,kelebihan  umat Katholik di negeri kita adalah cara berpakaian. Tanpa  bermaksud mengritik budaya orang, terasa ada  perbedaan yang sangat mencolok.Yakni dalam cara berpakaian,di Indonesia setiap umat yang ke gereja,selalu berpakaian rapi dan pakai sepatu. Kalau disini,menurut pandangan mata kita sebagai orang Indonesia,pakaian yang rata rata dikenakan ,rasanya sangat tidak sesuai dengan tujuan beribadah.
Adayang pakai celana pendek dan sandal jepit ,serta ada juga yang berpakaian  seperti mau kepesta  saja. Yang terkesan tidak rapi dan kurang patut, Sewaktu kami ke Gereja di Vatikan,  kalau ada  wanita masuk ke gereja dengan  pakaian terbuka ,maka pasti akan didatangi dan disuruh pakai jaket atau menggunakan syal,menutupi tubuhnya,baru diizinkan masuk ke gereja
Beda Budaya Beda Arti dan Makna Sopan
Mungkin karena berbeda negara ,maka berbeda pula budaya dan kebiasaan.Termasuk akan pengertian,pakaian yang mungkin  menurut kita kurang sopan,boleh jadi bagi orang lain,termasuk di Ausralia,dianggap sopan.Â
Karena itu,rata rata orang berpakaian secara bebas dan tidak membedakan pakaian yang pas untuk ke taman,ke pantai atau ke pesta  atau ke gereja. Karena tak seorangpun yang memberikan nasihat ,apalagi sampai menegor Mungkin karena disini, berlaku tradisi,bahwa setiap orang bebas dalam menentukan cara berpakaian dan hal tersebut merupakan bagian dari hak azazi mereka.
Yang penting,walaupun kita tinggal di negeri orang,tapi tetap  mempertahankan budaya Indonesia
semua  foto dokumen pribadi.
Perth,28 Maret 2018.Â
Salam  saya,
Roselina