Ia tidak pernah menempatkan diri,sebagai sosok yang ditinggikan,dengan selalu mendatangi  orang yang dijumpai,untuk disalami.Setidaknya  menyampaikan salamnya. Kalau ketemu dengan kami,yang bisa diucapkannya adalah :"Selamat pagi. Apa kabar? Hanya dua kalimat singkat,namun karena diucapkan dengan hati yang tulus dan penuh perhatian,bagi kami sungguh merupakan kegembiraan tersendiri.
Begitulah setelah 15 tahun mencita-citakan akan membangun Gedung serba guna untuk pertemuan dan sarana tempat muda mudi ,akirnya ditahun 2018 ini semua cita-citanya terkabul dan mulai membangun pondasi dari bangunan tersebut.
Sangat disayangkan ketika sedang antusias membangun, pastor Jou ditugaskan untuk pindah paroki ke Armandale..  Ketika adik pastor Jou mendengar berita tersebut dia kaget setengah mati karena menurutnya Armandale ini termasuk 5 propinsi yang yang termasuk paling tidak aman  di WA.Karena banyak terjadi tindakan criminal
Pada rtanggal 10 Pebuari 2018 akan diadakan misa perpiusahan dengan pastor Jou jam 6 sore. Kamipun bersiap-siap jam 5 sudah hadir diGereja,ternyata menurut perkiraan memang sudah penuh untuk  pakir kendaraan,  kami dapat tempat jauh dari gereja memakir kendaraan .
Sebelum Misa dimulai,seluruh gereja sudah penuh sesak, Menurut pastor Jou tidak kalah dari misa malam Natal Umat merasa kehilangan pastor yang selama ini dapat mmemahami umatnya dan dapat bergaul dengan baik sekali..
Digantikan Oleh Pastor Dari Kenya
Selesai misa orang orang semua menyalami pastor Jou dan disambut dengan baik oleh pastorJou dan mengucapkan selamat tinggal pada umat di paroki ini. Menyaksikan reaksi umat yang datang memenuhi seluruh ruang gereja dan tak seorangpun meninggalkan gereja,walaupuin sudah dua jam berlalu,serta standing applaus yang meriah,membuktikan,bahwa Pastor Jou,sangat dekat di hati umatnya.