Pertama Kali Menyaksikan Opera La Boheme di Supreme Court Garden Perth
Awalnya kami diberitahu oleh besan, bahwa tanggal 3 Maret 2018 ada opera di selenggarakan di Supreme Court Garden pada jam 20.00 sampai 22.00 yang terbuka untuk umum dan gratis. Karena sebelumnya kami belum pernah mengunjungi acara opera, maka  tentu saja peluang ini tidak kami biarkan berlalu begitu saja.
Sebelum hari "H" nya, kami sudah meninjau  lokasi Supreme Court Garden  ini, karena belum pernah ke sana sebelumnya. Tujuannya supaya tidak nyasar ketika hari pagelaran tiba. Membutuhkan waktu 50 menit berkendara, sampailah ditempat tujuan, lalu  mencari dimana letak pakir kendaraan supaya jangan sampai terlalu jauh dari Lokasi Opera diadakan. Setelah memahami situasinya, maka kami pulang ke rumah, opera Mulai Jam 8.00 Malam. Namun jam 6.30, tempat parkir sudah hampir penuh keesokan harinya yaitu tanggal 3 Pebuari, padahal kami berangkat jam 17,30.
 Sesampai disana, sudah tampak sebagian besar lokasi parkir sudah terisi. Setelah berkeliling, akhirnya kami mendapatkan tempat parkir di nomor 654, yang berseberangan dengan taman  Supreme  Court Garden lalu  mengeluarkan kursi lipat serta makanan dan minuman yang kami bawa sesuai dengan pesan besan kami. Walaupun disana  ada yang jualan, tapi belum tentu sesuai dengan selerakita.
Sambil menyandang kursi lipat, kami berjalan kaki sekitar 200 meter dan masuk ke lokasi dimana Opera akan diselenggarakan.
Ternyata sudah banyak orang yang datang, ada yang bawa kursi lipat ada yang bawa tikar dan sebagainya untuk tepat duduk. Sebagian taman telah terisi penuh. Kami mengambil tempat dipinggir sekali supaya tidak susah keluar masuk kalau ada keperluan nantinya. Petugas menegor orang-orang yang duduk melewati garis  batas, karena  dibuat dua garis batas untuk tempat berjalannya penonton. Tidak tampak ada orang yang berdesak-desakan. Semua berjalan dengan tertib.
Opera  Berjudul :"La Boheme"
Karena baru pertama kali hadir dalam Opera ini, maka tidak secara mendetail saya pahami jalan ceritanya. Intinya adalah  kisah cinta antara Rodolfo seorang penyair dan Mimi yang jatuh cinta pada pandangan pertama. Namun harapan dan impian indah yang menjadi harapan mereka berdua, harus menghadapi kenyataan tentang kehidupan yang kerasdan penderitaan penyakit dan penderitaan ini berlarut yang menyebabkan Mimi sakit parah.Â
Teman-temannya yang  kondisi ekonominya juga morat marit, dengan ikhlas berusaha membantu. Dengan menjual mantel, anting-anting dan lain sebagainya, untuk membiayai pengobatan Mimi. Namun Mimi terus menerus diserang batuk tak henti hentinya dan tidak tertolong lagi.