Sejak minggu yang lalu sudah ramai anak anak hilir mudik di Mall.Mereka mencari kado buat dihadiahkan kepada papanya dihari "Father's day " Begitu juga kaum ibu sibuk mencari hadiah apa yang akan diberikan kesuami tercinta. Sabtu kemarin, sewaktu ke Mal saya menyaksikan ada antrean panjang untuk membeli tiket lotto yang akan diundi pada hari selasa tanggal 5 September dan akan dihadiahkan dalam perayaan Father's Day.Â
Hal ini merupakan sesuatu yang lazim dilakukan disini, Mungkin mereka pikir daripada  susah susah mencari kado, sebaiknya memberi tiket lotto saja. Siapa tahu mujur akan dapat hadiah jutaan dolar. Lotto ini resmi di Australia. Dulu di Indonesia juga sempat marak penjualan lotere, namun kemudian dinyatakan terlarang
Pagi ini  kami mengikuti ibadah di Gereja Santa Maria di Whithford ternyata disini juga ada perayaan  Hari Ayah Anak-anak kecil mulai dari TK sampai kelas 3 SD berkumpul didepan Altar sambil membawakan lagu Father's day. Diiringi gitar yang dibawakan oleh salah satu guru SD .Tidak mudah melatih anak anak dalam jumlah puluhan orang yang berasal dari berbagai sekolah, tapi ternyata mereka tampil memukau.
Tepuk tangan pun bergema karena terpersona menyaksikan dan mendengarkan paduan suara yang dibawakan oleh  anak-anak tersebut. Pastor Josep yang merupakan Kepala Paroki meminta pada hadirin yang merasa jadi Bapak supaya berdiri karena ada pemberkatan khusus bagi kaum ayah. Kemudian diikuti dengan penyerahan  kado kepada masing-masing  Ayah, yaitu sebuah cangkir kopi.
Selesai misa, ketika keluar gereja ternyata sudah tersedia tiga meja penuh dengan roti dan hotdog. Setiap orang dibagikan satu per satu. Ini semua sumbangan dari umat untuk perayaan Father 's Day. Walaupun kami tidak kenal semua yang hadir, tapi setiap bertemu saling mengucapkan selamat.Â
Kami juga bertemu ibu Diana dari Filipina, menurut wanita ini dinegerinya tidak pernah ada perayaan seperti ini. Diantara panitia yang melayani umat di sini, tampak Ibu Lanny ,asal dari Surabaya yang sejak dulu aktif di gereja. Momentum seperti ini merupakan saat yang tepat,bagi sesama umat untuk saling mengenal satu dengan lainnya.Â
Paroki St.Mary ini memang merupakan yang paling unik, karena setiap hari Minggu ada  acara Morning Tea di Gloria Cafe dengan hanya membayar 2 dolar setiap orang mendapatkan kue dan secangkir cappucinno. Di cafe lain biasanya minimal harus membayar 6-7 dolar. Cafe ini dilayani oleh para volunteer, bahkan berbagai jenis kue dan minuman yang disumbangkan oleh umat. Uang yang terkumpul akan digunakan untuk membantu orang-orang yang kurang beruntung.
Salam saya,
Roselina.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H