Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Banyak Hal yang Terlupakan oleh Kaum Wanita

15 Juni 2017   09:10 Diperbarui: 15 Juni 2017   14:06 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemajuan zaman,disamping menghadirkan berbagai kemudahan ,tapi  tak urung sekaligus membawa dampak yang menyebabkan banyak wanita melupakan hal-hal kecil yang dianggap sepele .Pada hal  sebetulnya banyak hal hal yang tampaknya kecil.sesungguhnya  sangat bermanfaat.

Kecanggihan komunikasi dan beragam kemudahan,menyebabkan orang menjadi lupa diri  dan merasa,bahwa  semuanya gampang di dapat ,bila ada uang ditangan. Mau pesan makanan,tinggal telpon dan pesanan akan diantarkan kerumah. Perlu obat,tidak usah ke apotik,cukup menelpon. Kurir akan datang menjemput resep dan kemudian mengantarkan obat kerumah. Tidak harus lagi bersusah payah untuk mendatangi apotik dan menunggu berlama lama,seperti tempo dulu.

Akan tetapi,dalam kondisi tertentu,ada kalanya,uang tidak dapat dimanfaatkan.Mungkin beberapa contoh dibawah ini,dapat memberikan gambaran,bahwa hal hal yang selama ini dianggap sepele,terbukti sangat diperlukan

Misalnya ketika pulang mudik, anak terjatuh dan terluka,di desa yang jauh dari pukesmas,maupun rumah sakit,maka apa yang dapat dilakukan?  Pada saat seperti ini ,kita baru menyadari,bahwa dalam kondisi dan situasi tertentu,uang tidak dapat dimanfaatkan.  Kalau dulu,kita diobati oleh ibu kita sendiri dengan mengambil bawang merah dan gula lalu ditumbuk dan diaduk serta dioleskan pada luka dan dibalut. .Memang agak pedih tapi itu membantu perdarahan berhenti dan mencegah infeksi.Sederhana sekali,tapi terbukti sangat bermanfaat. Bayangkan bila anak terluka dan terus perdarahan,tanpa ada upaya untuk menolong.

Hal Lain

Sudah pernah disengat lebah ? Gimana rasanya? Pasti sakit dan nyeri,bahkan dapat menyebabkan demam, Nah,lebah ada dimana mana.Bisa jadi ketika kita sedang berwisata ke desa desa atau ketempat yang jauh dari kota, tiba tiba salah seorang dari anggota keluarga disengat lebah. Jangan panik,cukup memanfaatkan bunga apa saja yang ada disekitar taman . 

Gosokan bunga yang bersari,bunga apa saja pada sengatan tadi dan beberapa saat kemudian nyeri dan sakit akan hilang dengan sendirinya. Coba bayangkan bila salah satu dari anggota keluarga kita demam,karena sengatan lebah,gimana mau menikmati perjalanan?  Nah,dengan hanya tindakan sangat sederhana,tidak perlu ketrampilan khusus,yakni memanfaatkan sekuntum bunga,sudah menjadi obat penawar bagi sengatan lebah.

Mari kita lihat sekarang.

Kalau anak terjatuh atau mengalami disengat lebah maka kita buru-buru dibawa ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan pertolongan dari para medis disana.Kalau memang ada Puskesmas yang berada dilokasi,tentu tidak menjadi masalah,tapi bilamana lokasinya jauh dari tempat kejadian.mungkinakan menciptakan rasa panik. Karena para ibu,banyak yang  sudah melupakan kebiasaan yang  digunakan oleh orang tua kita dulu.

Mengenai Ketrampilan Kaum Wanita

Dimasa dulu, setiap wanita ,pasti bisa merajut dan melipat kertas .Semua kaum ibu kalau sudah selesai tugasnya dalam mengurus rumah tangga ,mereka memanfaatkan waktu untuk merajut,baik itu untuk dipakai sendiri misalnya sarung tangan,baju dingin ,sal dan sebagainya juga untuk dijual untuk menambah   perekonomian rumah tangga. Disamping ini kebanyakan kaum ibu juga melipat kertas-kertas seperti brosur yang warna warni untuk dijadikan dekorasi pajangan  misalnya membuat itik dari lipatan lipatan tersebut.Juga membuat tali teijin menjadi tas dan bunga serta merajut alas tempat tidur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun