Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Makan di Restoran Mewah,Tanpa Piring dan Sendok

29 Maret 2017   10:08 Diperbarui: 29 Maret 2017   18:00 1646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pesanan Datang

Ketika pesanan datangtidak seperti biasanya, lansung saja oleh Pelayan restoran,.dicurahkan saja diatas meja yang sudah dilapisi kertas berplastiktadi .Karena baru pertama kali mengalami ,tentu saja kami agak kaget,masa makanan dicurahkan di atas meja,kayak makan kacang goreng?Sementara  nasi yang dibungkus dengan plastikpun diberikan dan kami mulailah  makan tanpa pakai sendok cukup dengan sendok alami,yaknimenggunakan kedua belah tangan. Akibatnya sudah dapat dibayangkan,kedua belah tangan berlepotan saus tiram .

Minta sendok Susah

Karena kami ingin mencobasaus dari masakan ,rasanya sangat tidak nyaman bila di garuk garukdengan jari tangan,seperti kucing lagi makan. ,Maka kami minta sendokpada pelayan dan dijawab hanya ada satu sendok tidak ada lagi yanglainnya. 

Saya jadi ingat.baru-baruini heboh diberbagai media,karena anak anak Pramuka yang dihukumdengan memberi makanan pada mereka dengan dicurahkan diatas..rumput.Yang tentu saja ,amat melukai perasaan .

Uniknya,di restoran ini,makanan dicurahkan saja diatas meja tanpa piring dan sendokgarpu,tapi ,ternyata ramai sekali pengunjung Sehingga kami tidakdapat tempat dan  harus naik dua tangga beruntun baru sampai tingkatatas dan dapat meja kosong .

Siapa sangka makan tanpapiring dan sendok banyak peminatnya. Bagi kami berdua,hal ini adalahmerupakan pengalaman pertama.Aneh makan dengan cara makanandiserakkan diatas meja,tapi terbukti banyak yang berminat makandisini. Padahal harganya tidak murah

Jadi ingat, sewaktu kamiberkunjung ke Eropa,ada restoran yang menuliskan :” Very Expensive“  atau “Sangat Mahal” tapi ternyata ramai pengunjungnya.Mungkinkah karena sifat manusia suka yang unik unik,sehingga tempattempat yang unik dan cara menyajikan makanan yang tidak lazim menurutkita,serta mahal harganya,malahan diminati orang banyak? Saya sungguhtidak tahu jawabannya.Kalau saya pribadi,akan memilih rumah makanyang sederhana, enak dan murah.

Jakarta, 29 Maret 2017.

Salam saya,

Roselina.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun