Hadiah Tanpa Embel-embel
inilah hadiah vocher 200 dolar (doc.Roselina)
Selama ini ,kita sudah sering sekali mendapatkan pesan lewat email atau What'sApp,maupun menerima pemberitahuan , kalau kita mendapat hadiah .Ada yang menyebutkan dapat hadiah sejumlah uang atau ada juga voucher yang dibuat sedemikian rupa,sehingga yang menerima yakin,bahwa memang ada hadiah resmi dari perusahaan terkait.Baik dari yang dikatakan dari telkom,maupun dari perusahaan besar.,Misalnya suatu saat kita menerima sampul yang isinya “Selamat !Anda mendapat hadiah gratis sebuah Rice Cooker” Batas waktu pengambilan 2 X 24 jam dan seterusnya .
Tetapi setelah kita datang membawa“voucher hadiah”, kekantor atau ke toko yang disebutkan, ternyata setibanya disana,ada syarat lain yangharus dipenuhi. Yakni harus belanja sekian juta baru bisa mendapatkan hadiah gratis tersebut.Ditawari barang misalnya, kulkas yang harganya 3 juta rupiah,maka bila kita membeli kulkas tersebut barulah berhak mendapatkan hadiah gratis seperti tertulis dikupon .Bila kita tidakmau ya nggak ada hadiah yang cuma-cuma..
Belanja tanpa perhitungan
Pada awalnya ,cukup banyak ibu-ibu rumah tangga,terutama yang uangnya banyak, tanpa perhitungan langsung membeli barang yang ditawarkan, karena pingin mendapatkan hadiah gratis tersebut.Tanpa memperhitungkan terlebih dulu,bahwa sesungguhnya “hadiah” tersebut tidak benar-benar gratis,karena sudah diperitungkan dengan harga barang yang kita beli.Apalagi bila untuk harga Kulkas atau barang yang ditawarkan,dikasih diskon 10 persen.maka terpikatlah untuk membeli barang ,yang sebetulnya tidak diperlukan ,tapi demi untuk dapatkan sesuatu yang “gratis”.Baru setelah semakin sering kupon kopun hadiah ini berhamburan ,masyarakat tahu,bahwa semuanya adalah bagian dari taktik dagang semata. Tapi anehnya,masih saja ada,yang terpikat oleh gaya “hadiah gratis “ ini,termasuk 'hadiah' mobil dan uang dalam jumlah puluhan juta rupiah.
Kupon gratis
Ketika kami menghadiri suatu acara di komunitas sosial ,nama saya dipanggil untuk mendapatkan Kupon yang tertulis :' Kitchen Warehouse” senilai 200 dolar,yang senilai 2 juta rupiah.Saya masih tidak yakin dan was-was apakah kupon bernilai 200 dolar ini,jangan jangan sebuah taktik dagang,seperti di Indonesia? Tapi kata suami saya,nggak masalah,kita datangi saja tokonya,bila ternyata ada lagi kewajiban lainnya, ya tidak usah ikut ,kuponnya dibuang saja.
Maka dengan menggunakan kendaraan pribadi yang dikasih putra ,kami mencari alamat Kitchen Warehouse yang berada tidak terlalu jauh dari kediaman kami. Ada
sekitar 15 menit berkendara ,akhirnya tiba di lokasi ,yang dari kejauhan sudah tampak merk yang mencolok :”Kitchen Warehouse'