Setiap wanita tentu senang bersolek,karena tidak ada wanita yang walaupun sudah berkeluarga mau dikatakan tidak cantik.Hampir semua memerlukan agar selalu tampil cantik dan menarik. Berbagai usahadilakukan, baik diet, olah raga,minum vitamine,bahkan ada yang rela di operasi hanya untuk kelihatan cantik .
Dalam kondisi ekonomi yang mampan dan berjalan lancar,tentu saja tidak menjadi masalah,karena sudah menjadi bagian dari kodrat wanita untuk selalu berusaha tampil menarik dan cantik. Akan tetapi hidup tidak selalu mulus ,sesuai angan angan kita.
Kadang kala seorang isteri di tantang untuk dapat menpertimbangkan mana yang perlu didahulukan dari dirinya, apakah kepentingan dirinya sendiri atau kepentingan keluarga.Dan hal ini ,tentu tidak dapat dilakukan secara mendadak. Semuanya butuh persiapan.minimal persiapan mental.untuk menghadapi semua masalah hidup/
Untuk mana,bilamana kondisi mendesak,maka seorang isteri harus telah siap beradaptasi dengan situasi .Serta sesuai dengan keadaan yang berlaku apakah masih ada waktu untuk tetap bisa tetap bersolek atau meninggalkan kebiasaan ini,demi untuk melakukan hal-hal yang lebih bermanfaat demi keluarga.
Memang bukanlah suatu hal yang mudah,namun disinilah diri kita sebagai wanita dan sekaligus seorang istri dan ibu,diuji. Untuk mana, saya bagikan sepotong pengalaman hidup kami.
Mengajarkan kerajinan tangan
Seperti kejadian dalam keluarga kami,selain kami berjualan kelapa kami juga berjualan plastik yaitu untuk pembungkus untuk tali pengikat (tali Teyin).Kalau tali teyin ini dijual dengan harga Rp 5.- rupiah per gulung kecil (Waktu itu tahun 1966) saya hanya mendapatkan keuntungan dari pemjualan Rp.0.50 .- Setiap hari tali teyin ini diperlukan untuk mengikat barang dan terjual sebanyak rata-rata 10 ikat.Jadi saya dapat keuntungan sehari Rp 5 .
Karena saya biasa suka kerajinan tangan maka terpikir oleh saya untuk membuka kursus membuat bunga dari tali teyin .Ternyata banyak sekali peminat yang ingin ikut berlajar membuat bunga tersebut.Senin sampai Jumat mengajar disekolah Sabtu dan Minggu Libur.Maka hari Sabtu dan Minggu saya gunakan untuk mengajar kaum wanita ,cara merajut bunga dari tali plastik ini.
Cara membuat Bunga dari tali teyin
Potong tali sepanjang 2m sebanyak 4 potong.Kembangkan tali ,lalu bagi satu tali menjadi 3 bagian jadi dari 4 potong tali yang 2 meter kita peroleh 12 potong tali yang sudah dibelah.Kemudian ikat tali seperti pada gambar satu persatu ditali pertama sampai sebelas ikatan.Kemudian tali yang pertama yang diikat tadi jadi patokan dan ikat lagi tali yang kedua dan seteruasnya sampai semua terikat ditali pertama tadi .Tali kedua juga sama ,tali ketiga ,keempat dan kelima sehingga terdapat enam ikatan yang berbaris sejajar kedepan.
Lihat gambar .Ambil tali yang paling atas buat lekukan yang berlawanan arah dengan tadi (tadi keatas sekarang kebawah) ikat tali sampai semua terikat .jadi enam baris lagi arah kebawa sampai enam baris kemudian satukan .Buat sampai 5 kali sampai terjadi 5 kelopak bunga dan satukan .Bunga berkelopak limapun siap sudah..Untuk bunga lebih kecil ,ambil tali teyin 1,5 meter 3 lembar tiap lembar dibagi 3 bagian kemudian dibuat sama seperti tadi hanya barisnya 5 saja keatas 5 baris kebawa dan satukan ,buat 5 kelopak bunga dan satukan.
Setiap gulung saya dapat Rp 50.-
bisa menjadi 1bunga besar dan satu bunga kecil.Bunga yang sudah jadi dijual yang besar Rp 30 dan yang kecil Rp 20.- Jadi satu gulung teyin bisa berharga Rp 50.-Jadi disamping saya mengajarkan pelajaran kerajinan tangan saya juga menghasilkan bunga yang mendapatkan keuntungan lebih dari menjual tali teyin.
Dengan memanfaatkan peluang ini,beberapa keuntungan ,saya dapatkan .Yakni:
Mendapatkan uang dari penerimaan biaya kursus
Tambahan uang masuk dari hasil penjualan bunga
Uang masuk dari penjualan tali teyin
Membagikan kepandaian kepada kaum wanita,sehingga mereka juga mendapatkan hasilnya
Dalam kondisi terpuruk,sebagai wanita dan sekaligus ibu rumah tangga,kita harus mampu memanfaatkan kemampuan dan ketrampilan yang dimiliki.Sehingga setidaknya kita sudah memberikan dukungan untuk perekonomian keluarga. Karena itu, sebelum menikah, seorang wanita,sudah seharusnya memiliki ketrampilan.Jangan hanya terpaku pada kemahiran bersolek saja.Sehingga ,seandainya dibutuhkan, kita siap untuk turun tangan dan tidak hanya menjadi penonton dalam kehidupan berumah tangga.
Setiap kesempatan yang ada,yang dibiarkan berlalu begitu saja. Melainkan kita manfaatkan untuk mendapatkan tambahan penghasilan bagi kehidupan rumah tangga kita sebaik-baiknya.
Pertama Kali Ikut Kompetisi
Selama ini saya belum pernah mengikuti Kompetisi. Tetapi setelah membaca pengumuman dari Kompasiana,bahwa ada Kompetisi yang sesuai dengan judul dan isi tulisan ini,maka saya pikir tidak ada salahnya sekalian diikut sertakan.
Dengan harapan,dapat menjadi inspirasi dan motivasi bagi orang banyak.Walaupun bidang pekerjaan berbeda ,tapi intinya adalah bagaimana memanfaatkan ketrampilan yang menjadi passion kita bukan hanya sekedar hobi,melainkan untuk mendukung ekonomi keluarga.
Dalam keadaan mendesak, jangan pernah menunggu orang lain datang membantu,tapi kita harus proaktif,berusaha sesuai dengan tema kompetisi ini,yakni :“Bebaskan Langkah untuk Jalani Passion-mu”
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/kompasiana/blog-competition-bebaskan-langkah-untuk-jalani-passion-mu_57fdb850917e6187114ac173
Yogyakarta,24 Oktober 2016.
Salam saya,
Roselina.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H