Sebagai seorang istri, alangkah baiknya, bila tidak hanya bertumpu pada tugasnya mengurus rumah tangga,tetapi berusaha untuk menjadi seorang wanita dengan multi talenta. .Kenapa demikian? Karena hidup tidak dapat hanya berpedoman pada apa yang dituliskan di KTP. Yakni :” Pekerjaan : Mengurus Rumah Tangga”
Sehingga bila urusan rumah tangga sudah selesai,maka sebagai seorang istri ,kita dapat bersantai ria dan menyerahkan urusan lainnya menjadi urusan suami. Ada kalanya, baik karena kondisi dan situasi, menuntut kita sebagai seorang istri, untuk bisa membuat keputusan yang berguna bagi keluarga bila diperlukan.
Bila terjadi sesuatu hal, misalnya karena sakit ,sehingga suami tidak mampu lagi melakukan tugasnya.sedangkan sang isteri tidak bisa mengambil alih tugas sang suami, Karena memang sang isteri selama ini, hanya tahu tugas-tugas rutin bagi seorang isteri,yaitu mengurus rumah tangga saja .Maka akan menjadi masalah besar bagi kelangsungan hidup keluarga.
Sedini Mungkin Berusaha Menjadi Wanita Dengan Multi Talenta
Begitu mulai melangkah untuk berumah tangga, seharusnya setiap wanita yang akan melangsungkan pernikahannya, sudah harus mulai dengan mempersiapkan dirinya. Belajar semua hal hal yang selama ini tidak pernah dipahaminya. Bukan untuk menyaingi suami, tetapi justru sebaliknya ,untuk mempersiapkan diri. Agar :” in case of emergency” ,sewaktu waktu dibutuhkan,maka sebagai seorang istri, menjadi orang yang terdekat dan paling pertama mengulurkan tangan untuk membantu suami. .
Karena seharusnya sang isteri bisa mengambil inisiatif yang akan mendukung keadaan keluarga sehingga bisa bertahan sampai sang suami bangkit kembali dari suatu keadaan yang terpuruk.
Berbagi Pengalaman Pribadi
Menjadi seorang istri dengan multi talenta adalah suatu yang sangat dibutuhkan dalan hidup berumah tangga. Sebagai seorang yang berlatar belakang pendidikan guru dibidang exacta, sungguh tidak mudah bagi saya, untuk secara tiba tiba masuk ke bidang bisnis dan financial consultant. Namun dengan tekad dan kemauan keras, serta belajar dengan tekun, akhirnya ketika di saat saat dibutukan, saya dapat melakukan semua perkerjaan,yang sesungguhnya diluar bidang yang saya tekuni.
Dimana saya sama sekali tidak dididik dalam hal finansial dan bisnis. Tapi kenyataan dalam keadaan terjepit saya bisa melakukan pekerjaan itu dengan menjadi seorang Financial Consultant, dimana saya mencapai kedudukan Champion honour yang sama sekali tidak diduga
Dilain waktu, ketika suami saya terbaring sakit berbulan bulan,mau tidak mau saya harus dapat menggantikan peran suami dalam bisnisnya. Baik dalam melakukan kontrak jual beli dengan pemberli diluar negeri,maupun mengurusi urusan internal perusahaan kami. Sehingga suami saya pulih beberapa bulan kemudian..
Hal ini, tentu saja merupakan sebuah kebahagiaan tersendiri ,sebagai seorang isteri dapat menyesuaikan keadaan bila dibutuhkan untuk mempertahankan keluarga supaya hidup harmonis sepanjang hayat.Walaupun banyak kekurangan,setidaknya ,saya sudah dapat memberikan yang terbaik bagi perusahaan kami.
Sebagaimana yang pernah saya tulis
Sewaktu suami saya mengalami kerugian dalam usahanya,dimana terjadi kemacetan maka saya berusaha mengambil alih dengan menjadi sopir antar jemput anak sekolahan.Hal ini sungguh tidak mudah bagi saya yang selama bertahun-tahun dikenal sebagai isteri pengusaha yang secara tiba tiba harus melakukan pekerjaan sopir.Tapi inilah pelajaran hidup yang tidak dapat dimatematikan.
Aktif Dibidang Sosial
Walaupun sangat sibuk dengan kehidupan kami sekeluarga,namun saya selalu menyediakan waktu sekali seminggu ,untuk ikut berperan serta dalam berbagai kegiatan sosial dalam lingkungan,dimana kami tinggal .
Antara lain, dengan mengajar dilingkungan ,memasak dan jahit-menjahit ,walaupun sama sekali tidak mendapatkan apa apa.Sebuah kepuasan pribadi, sebagai seorang istri dan sekaligus seorang wanita, dapat berperan .bukan hanya mengurus rumah tangga, melainkan dalam berbagai bidang, bilamana dibutuhkan.
Boulevard, 19 September 2016.
Salam saya ,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H