Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Mengubah Haluan Hidup

21 Agustus 2016   08:04 Diperbarui: 21 Agustus 2016   08:31 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengubah Haluan Hidup


walaupun merasa sudah merencanakan dengan sangat matang,tentang perjalanan hidup yang menjadi impian kita, tapi  bukanlah merupakan sebuah jaminan, bahwa hal tersebut sudah seratus persen baik bagi kita.

Oleh karena itu, bila dalam perjalanan hidup kita menyadari, bahwa rencana yang sudah disusun dengan cermat dan matang, ternyata tidak sesuai dengan harapan kita,maka tidak ada salahnya melakukan evaluasi diri

Dan bilamana diyakini memang perlu untuk mengubah haluan, maka tidak perlu ragu untuk mengubah jalan hidup kita.

Sekilas Pengalaman Kami

Tahun 1966 ketika kami pulang dari Medan kembali ke Padang saya menjadi guru privat untuk mata pelajaran ilmu pasti karena waktu itu sekolah dibagi atas tiga bagian ,ilmu pasti,ekonomi dan bahasa.

Karena saya memang berasal dari pendidikan ilmu pasti maka saya mengambil les mata pelajaran Aljabar dan ilmu ukur untuk anak-anak SMP .

Melanjutkan ke IKIP

Setelah mengajar beberapa tahun saya mendengar ada kesempatan yang dibuka oleh pemerintah untuk pendidikan IKIP bagi siswa yang sudah berumah tangga.Mendengar pengumuman ini sayapun minta izin pada suami supaya diperbolehkan ikut kuliah di IKIP jurusan exacta .Dan suami juga mengizinkan sehingga jadilah saya ikut kuliah ditahun 1969 dibulan Nopember.

Lulus Sarjana muda 

Setelah kuliah 2,5 tahun sayapun dinyatakan lulus ditahun 1972 sebagai sarjana muda ilmupendidikan exacta dan kebetulan sekali tidak ada sambungan untuk keS1 di Padang Dan ketika ada testing untuk bisa mendapatkan bea siswa ke Amerika ,ternyata saya salah seorang dari 2 orang yang terpilih bisa melanjutkan kuliah dengan bea siswa penuh ke Amerika.Tapi  karena suami tidak mengizinkan ,maka saya tetap tinggal di Padang sebagai guru 

Mengajar di SMP Murni

Saya melamar di SMP Murni dan diterima sebagai guru ilmu pasti disana,jadi saya mengajar anak-anak SMP 1,2dan 3 baik itu Aljabar maupun Ilmu  ukur.

Setelah mengajar 3 tahun saya pun pindah mengajar di Jos Sudarso selama 2 tahun.

Kemudian saya mengajar di SMP Kalam Kudus dan memberi privaat les sampai tahun 1986 dan berhenti mengajar .

Mengubah Haluan Hidup

Walaupun sejak awal,cita cita saya adalah  menjadi seorang guru dan hal itu saya buktikan dengan melanjutkan study di Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan,namun ditengah perjalanan hidup,ketika ternyata suami saya membutuhkan saya,untuk mendampingi memimpin sebuah perusahaan yang mulai maju, maka sebagai seorang istri tentu saya harus berani mengambil sebuah keputusan

Walaupun ,jujur pada awalnya cukup berat bagi saya, karena belum pernah ikut dalam masalah bisnis, apalagi ekspor rempah rempah. Namun, karena bagi saya pribadi, keluarga adalah menjadi prioritas utama, maka saya memutuskan untuk berhenti mengajar dan mengubah haluan hidup saya. 

Menjadi Comisaris 

Saya bekerja membantu suami dalam hal berdagang rempah-rempah untuk diexport keluar negeri dan saya memegang kedudukan sebagai comisaris diperusahaan ini.

Walaupun hal tersebut berarti, saya akan menjalani hidup yang bertolak belakang dengan yang selama belasan tahun saya jalani sebagai seorang guru. Kini sayaharus belajar lagi dari awal,karena memang tidak mengerti sama sekali.

Ternyata roda kehidupan kami tidak berputar di tempat yang sama, karena akhirnya tiba saatnya,bagi saya untuk sekali lagi memilih jalan hidup yang berbeda,

Pada tahun 1990 

Pada tahun 1990 kami pindah dari Padang ke Jakarta dimana usaha kami ,kami tinggalkan dan memulai usaha baru dibidang stasionery dan menjadi kontraktor diperusahaan asing untuk bidang kelengkapan alat alat perkantoran.Sesuatu yang lagi lagi merupakah sebuah hal baru bagi saya Kembali sebagai seorang isrri dan ibu rumah tangga, saya diuji. 

Pada tahun 1996 

Saya melamar menjadi agendi perusahaan assuransi yang berskala internasional. dan mulai menawarkan assuransi pada teman-teman saya .Pada tahun 1998 untuk pertama kalinya saya mencapai target Champion Honor dan kemudian berturut-turut tahun 1999 dan tahun 2000 saya telah sukses meraih predikat tersebut.

Menentukan pilihan

Pada tahun 2001 suami saya berkeinginan untuk mengembangkan kegiatannya dibidang terapi bioenergi, dengan berkeliling Indonesia.Mengajak saya untuk ikut bersama dan hal ini berarti saaya harus memilih apakah saya akan tetap melanjutkan karir saya yang sedang berada dipuncak atau ikhlas mengikuti suami. Dengan resiko, segala penghargaan dan uang masuk yang selama ini saya nikmati ,akan berkahir sampai disana

Inilah untuk ke sekian kalinya, saya merasakan mendapatkan ujian berat dalam perjalanan hidup . Tapi saya bersyukur, saya dapat mengambil keputusan yang tepat,yakni ikhlas meninggalkan semuanya,demi untuk mendampingi suami. Karena saya selalu menempatkan  bahwa Family is the first.

Hidup memang penuh  pilihan ,tapi terkadang kita dihadapkan pada pilihan yang teramat berat . Pada saat itulah kita dituntut untuk memilih yang terbaik bagi hidup kita. Semoga jangan pernah memilih jalan yang keliru,sehingga akan menjadi sesalan dikemudian hari.

Lombok , 22 Agustus.

Salam saya,

Roselina. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun