Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sudah Berkeluarga Jangan Bebani Orang Tua

9 Agustus 2016   19:22 Diperbarui: 10 Agustus 2016   00:18 1182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita melihat banyak keluarga yang bertengkar lalu sang isteri atau suami kembali kerumah orang tuanya.Kenapa demikian? karena sang suami atau sang isteri mau melaporkan tindakan pasangan mereka pada orang tua,jadi kembali kerumah orang tua dengan berbagai alasan tertentu.

Biasanya orang tua tidakakan tinggal diam, segera mencari solusi bagaimana menyelesaikan masalah anak mereka.

Tetapi sayangnya, tidak semua orang tua dapat bersikap arif dan bijaksana dalam menyelesaikan kemelut dalam rumah tangga anak anak mereka. Ada yang cenderung berdiri dipihak anaknya, tanpa memperdulikan, bahwa sesungguhnya,sumber pertengkaran justru diakibatkan oleh karena tindakan anaknya.

Sehingga langkah langkah yang diambil, bukannya membantu menyelesaikan pertikaian antara anak dan menantu, malahan sebaliknya,justru semakin memperuncing keadaan. Akibatnya, walaupun, mungkin akhirnya dapar diselesaikan,tapi dalamhati sang menantu ,sudah tertanam suatu kesan yang tidak baik terhadap mertua dan pasangan hidupnya, Karena merasa disudutkan dan dipersalahkan secara sepihak.

Kesempatan Untuk Memisahkan  

Mungkin kedengarannya aneh,tapi sungguh sungguh terjadi, bahwa ada orang tua,yang bukannya berusaha agar anaknya kembali hidup rukun bersama pasangan hidupnya, tapi sebaliknya memanfaatkan pertengkaran anak mantunya,untuk memisahkan mereka. Misalnya, ada orang tua yang memang tidak merestui pernikahan anaknya, mendapat kesempatan untuk memisahkan sang anak dari rumah tangga yang sudah dibangun. 

Karena itu,alangkah baiknya,bila semua masaalah antara suami isteri ,jangan sampai melibatkan orang tua,dari kedua belah pihak.Karena dapat menciptakan suasana yang tidak baik, antara lain:

orang tua ikut campur dalam urussan antara suami istri

orang tua yang sejak awaltidak setuju,justru akan menganjukan perceraian

menjadi beban pikiran bagi orang tua, harus memikirkan masalah anak anak mereka.

Disamping itu,dengan sikap yang kekanak kanakan,mengadu ngadu kepada orang tua,akan menyebabkan orang tua, tidak dapat menikmati hari hari tuanya dengan tenang dan damai, karena selalu direcoki oleh urusan anak mereka,

Alangkah baiknya bila semua masalah antara suami dan istri,diselesai secara baik baik berdua.walaupun mungkin terjadi pertengkaran, tidak menjadi masalah, Karena dengan jalan ini,pasangan suami istri,menjadi semakin dewasa dalam menjalani hidup berkeluarga.    

Baagaimana hendaknya kalau suami isteri mengalami hal-hal yang tidak enak misalnya beda pendapat,, yang rumit tidak mendapat penyesuaian antara suami isteri.. Sebaiknya masing masing melakukan introspeksi diri, Jangan sampai sedikit sedikit pulang kerumah orang tua.

Kalau ada masaalah

Kalau kita mendengar sesuatu tentang pasangan misalnya  pasangan kita pacaran dengan orsnglain,maka kita langsung tanyakan secara terbuka pada pasangan Kemudian memberi kesempatan untuk dia mengutarakan alasan kenapa bisa terjadi hal tersebut.Kalau ada sesuatu yang sangat menerik dari orang tersebut kita bisa mencontoh dan melakukan hal yang sama sehingga pasangan kita tidak lagi tertarik dengn dia,karena kita juga bisa melakukan hal yang sama.

Menyulitkan orang tua.

Kadang kala seorang anak sudah berkeluarga masih selalu mendengarkan perkataan orang tuanya yang mana akan mendapat masaalah dalam keluarga.Ketika kita sudah berkeluarga akan hal-hal yang sulit atau senang kita hadapi bersama. Atara suami isteri saling bertukar pendapat baru benar ,karena yang menjalankan kehidupan adalah suami isteri tidak orang tua mereka.

Jadi janganlah sedikit-sedikit kembali kerumah orang tua ,karena dengan demikian orang tua juga terbeban akan masaalah kita dan tidak leluasa untuk mengambl keputusan yang tidak menyinggung pasangan kita 

Bersikaplah dewasa dalam menghadapi berbagai masalah hidup. Dan hindari sedapatnya untuk tidak melibatkan orang tua,ataupun saudara ,dalam urusan rumah tangga kita, Karena sesungguhnya, begitu orang siap menikah,seharusnya sudah harus siap secara mental, untuk bersama pasangannya, membina rumah tanggayang harmonis. Kuncinya adalah tinggalkanlah sikap kekanak kanakan dan jadilah orang dewasa dalam arti kata yang sesungguhnya.

Perth, 09  Agustus 2016.

Salam saya,

Roselina

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun