Mungkin banyak kaum wanita yang berpikir,bahwa mengatur menu masakan bagi keluarga adalah hal sepele dan tidak penting, Padahal masalah yang dianggap sepele ini,bila dibiarkan berlarut,dapat menjadi masalah besar dalam menjaga keharmonisan dalam rumah tangga.
Kalau dulu sewaktu sekolah, saya tidak pernah tahu apa itu memasak makanan.Karena ibusaya sudah menyiapkan semua untuk keperluan anak anaknya. Kami hanya tahu makan saja Setelah tamat SMA saya langsung masuk kerja dan jugatidak perlu memasak karena semua disediakan ibu saya.
Maka ketika saya berkeluarga ,saya jadi report karena saya tidak tahu bagaimana memasak nasi dan lauk pauknya.Setelah pernikahan kami langsung berangkat ke Medan dimana saya menumpang pada tante saya.Disini punsaya tidak diwajibkan untuk memasak,karena semua disediakan olehtante saya.Tapi saya berpikir kalau saya tidak berlajar dari sekarang kapan saya bisa memasak untuk suami dan anak anak saya kelak?Â
Akhirnya saya pergi ketoko buku untuk mencari buku masakan ,ya masakan Padang dan masakan Indonesia .Saya menemukan sebuah  buku masakan kebetulan nama pengarangnya sama dengan nama batis saya yaitu Helena.Saya membeli buku ini dan mulai belajar memasak. Cara masak nasi dan sayur denganber pedoman pada buku  masakan yang saya jadikan pegangan.Â
Sangat senang ketikahasil masakan pertama saya siap saji dan suami memuji masakan sayaÂ
Hal ini semakin membuat saya semakin semangat untuk  mempraktekkan masak memasak setiap harinya.
Pagi-pagi saya pergi kepasar dengan catatan dari buku .Membeli semua bahan yang diperlukan sesuai petunjuk dibuku pedoman. .Setiap hari saya menganti menu yang berbeda sehingga tidak membosankanÂ
Pada mulanya sayamengatur menu menurut hari dalam seminggu .Jadi hari :
senin misalnya memasak rendang dan Sup daging sapi serta tumis sayurÂ
Selasa membuat ikanpangek  dan tumis taoge serta ketimun  lalapan
Rabu  membuat dendeng balado  Soup Jagung muda .
Kamis ikan gorengbalado  rebusan buncis dan wortel
Jumaat masak petaipakai udang balado dan soup sayur asin
Sabtu ayam goreng balado dan ikan goreng balado( karena suami tidak makan ayam)
minggu telur matasapi telur dadar dan soup kentang dan sayur
Demikian setiap hari saya menyajikan makanan yang berbeda sehingga suami tidak bosan dengan masakan yang itu-itu melulu..Hal inilah yang saya terapkan hingga kemudian anak anak kami lahir dan bertumbuh menjadi dewasa.Suami dananak anak tidak pernah makan malam diluar ,Kalaupun kerestoran sesekali,maka kami selalu bersama sama
Menu Yang Membosankan Dapat Merusakkan keharmonisan Rumah Tangga
Menyediakan menu yangsama setiap hari  ,akan menimbulkan kebosanan pada suami dan anakanak kita. Mungkin suami atau anak anak tidak ingin melukai perasaankita sebagai istri dan ibu,tapi mereka akan mencari alasan, diundang teman atau ada pertemuan, sehingga mulai sering makan malam diluar.Akibatnya,masalah yang dianggap sepele,lama kelamaan akan merusak keharmonisan dalam rumah tangga,karena suami dan anak anak tidak lagibetah makan dirumah
Saya Tidak Bisa Masak
Saya tidak bisamasak,sesungguhnya adalah alasan yang tidak dapat diterima, Karena setiap wanita bisa belajar memasak, Ada begitu banyak buku panduan masak memasak,yang dapat dibeli ataupun di searching di googleTinggal kita mau atau tidak untuk belajar memasak
Sewaktu saya mengatur menu ini saya sempat berpikir ya sama saja tiap hari apalah bedanya,Tapi saya teringat  suami akan betah dirumah kalau isteri menyediakan masakan yang sangat diminati suami .Sejak kami menikah,suami tidak pernah makan diluar.sendirian .Begitu juga dengan anakanak kami,
Jadi para ibu -ibu muda janganlah berputus asa kalau tidak pandai memasak,Bisa belajar daribuku ,asal tekun  mempelajarinya dengan telaten ,serta mempraktekkannya, maka pasti  akan  pandai dalam hal masak memasak.Kalau menu bisa kita pikirkan sesuai dengan selera sang suami.
Semoga tulisan ini bermanfaat, mengingatkan bahwa menata menu adalah merupakan salahsatu syarat untuk mendukung keharmonisan dalam rumah tangga.
Perth, 29 Juni 2016.
Salam saya,
Roselina
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H