Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Empat Hari Berada di Daerah Tanpa Komunikasi

30 Maret 2016   04:15 Diperbarui: 30 Maret 2016   08:41 587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="meneguk secangkir kopi hangat di udara dingin (doc. Roselina)"]

[/caption]Hari Ketiga
Paul dan keluarga, akan meninggalkan perkemahan ,sehari lebih awal, karena ingin merayakan Ulang tahunnya yang ke 46 bersama ibundanya yang sudah janda dan tinggal di Sydney.

Jadi Paul pulang lebih dulu dari kami. Kami tetap tinggal dan memulai kegiatan dengan mancing dan lainnya. Pada hari ketiga ini .putri kami mempersiapakan makanan terdiri dari daging mentah yang dibungkus daun pisang Setelah itu dibungkus lagi dengan kertas timah dan lalu ditimbun dengan bara api dan diatas sekali dibakar kayu sehingga panasnya turun kebawah memasak daging tersebut.

Di samping itu juga kami membungkus kentang dengan kertas timah dan memasukkan kedalam api. Masih ada tambahan jagung yang masih belum dikupas dari kulitnya juga di masukkan kedalam lubang yang berisi bara menyala.

Setelah satu jam kami mengambil semua kentang dan jaggung serta daging tadi kemudian kami membagi untuk dimakan siang ini. Sangat enak gurih dan lezat rasanya. Ternyata resep cara memasak daging cara Aborigin ini sangat alami. Hanya menambahkan garam dan merica, tidak ada bumbu masak lainnya, namun rasanya sangat nikmat.
Malamnya hujan turun sangat deras dan udara dingin mengigit hingga terasa sampai ketulang tulang.

[caption caption="Paul dan keluarga akan kembali (doc. Roselina)"]

[/caption]Hari Keempat
Pagi-pagi sekali kami sudah pada bangun dan bersiap-siap untuk membuka tenda. Tapi karena tenda masih basah, maka kami terpaksa menunggu matahari terbit Setelah kena panas dan mulai mengering, maka tenda tenda sudah dapat dilipat dan di-packing, serta dimasukkan kedalam bagasi kendaraan. Dan kendaraan kami meluncur, meninggalkan lokasi untuk kembali kerumah masing masing sambil membawa kenangan indah ,untuk persahabatan dan rasa kekeluargaan,serta pengalaman unik, tinggal di desa yang terputus dari hubungan dengan dunia luar.

[caption caption="senja yang indah didaerah terpencil (doc. Roselina)"]

[/caption]Wollongong, 30 Maret 2016.

Salam saya, Roselina.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun