Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Untuk Jadi Orang Tua Asuh Tidak Perlu Harus Kaya

17 Februari 2016   03:36 Diperbarui: 17 Februari 2016   04:19 836
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[ caption="Mari kita bantu anak anak ini agar mereka tetap sekolah "]

Untuk Jadi Orang Tua Asuh Tidak Perlu Harus Kaya

Menurut Unicef, di Indonesia terdapat sekitar 2,5 juta anak-anak tidak sekolah.Sebagian tidak dapat menyelesaikan sekolah tingkat dasar dan sebagian besarnya di tingkah SMP. Hal ,ini disebabkan kehidupan rumah tangga yang tidak mencukupi, sehingga tidak ada uang untuk menyekolahkan anak-anak. Hal ini berlanjut terus karena tidak banyak orang yang peduli nasib anak anak tersebut, kecuali beberapa yang mau mengulurkan tangan mereka untuk membantu.

Banyak orang ingin mau membantu,tapi berpikir :”Nanti bila saya kaya”. Padahal sesungguhnya untuk menjadi orang tua asuh, tidak perlu menunggu harus kaya.

 Menjadi Orang Tua Asuh

Untuk dapat membantu seorang anak, agar jangan sampai putus sekolah, tidak harus tunggu kita jadi kaya terlebih dulu. Karena dengan memberikan uang bantuan Rp.1.000.000.- sekali jalan, setiap orang sudah dapat membantu ,pendidikan anak tersebut untuk satu tahun. Jumlah ini sudah termasuk uang pakaian dan uang buku.

Dipikir-pikir,kalau kita dapat menyisihkan setiap hari Rp 3.000.- saja,maka setahun kita dapat mengumpulkan Rp1.095.000.- jadi tidak perlu kita menjadi kaya dulu baru bisa menjadi orang tua asuh Karena dengan menyisihkan setiap hari Rp 3.000.- maka kita sudah dapat membantu sekurang kurangnya 1 anak dalam satu tahun untuk biaya sekolah,pakaian dan bukunya sekaligus.

Jumlah tersebut sesungguhnya tidak lah membebani hidup kita, kecuali memang kehidupan sedang parah. Karena kalau kita memarkir mobil saja untuk Jakarta sudah harus membayar Rp 3.000.- kalau kita memberi Rp 2.000. maka uang kita dikembalikan dengan perkataan:” mana cukup boss.”

Menjadi Orang Tua Asuh Memiliki Kebahagiaan Tersendiri

Jadi kalau kita mau menyisihkan uang sedikit saja, maka kita bisa mengulurkan tangan untuk membantu anak -anak yang terlantar,putus sekolah karena tidak ada dana untuk itu.

Contoh yang pernah saya lakukan sewaktu saya mengajar, sesudah suami saya buka CV saya sumbangkan semua hasil jerih payah saya,yakni seluruh gaji, untuk anak asuh. Karena dari penghasilan usaha suami saja, kami sudah bisa hidup berkecukupan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun