[
(berpose sesaat sebelum perpisahan di Wollongong Train Station-doc.Roselina)
Hari Terakhir Bersama Kompasianer Rudy Geron dan Abie
Hari ini, tanggal 13 Pebuari ,2016.merupakan hari ke 3 ,Pak Rudy Geron dan istri, berada di Wollongong,Pagi-pagi jam 10.00 kami sudah berada dilobi Apartement Adina untuk menjemput Pak Rudy.
Saya minta resepsionis mengebell ke kamar 307,dimana Pak Rudy dan istri menginap Tak lama telpon pun diangkat dan saya bicara dengan Pak Rudy.Kami menunggu sekitar10 menit dan tampak Pak Rudy dan istri keluar dari lift dan melangkah menuju ke lobbi Apartement .Dengan kedua koper dan tas jinjing.
Kami segera naik ke mobil dan meluncur menuju ke Helensburg, untuk kemudian memutar arah menuju ke salah satu restoran. Setibanya ditempat tujuan, kami parkir mobil dan langsung menuju ke restoran.
Lokasinya restoran ini berada sekitar 35 menit berkendara dari kota Wollongong dan menempati perbukitan yang sangat strategis untuk menengok pemandangan alam di bawah sana. Dari kejauhan ,tampak kota Wollongong dan hampir seluruh wilayah Ilawarra, bagaikan terhampar luas.dengan dibatasi oleh samudra yang tampak membiru.Bahkan mercu suar yang masih tersisa di pantai Wollongong ,sangat jelas tampak ,bagaikan mainan anak anak.
Menikmati Makan dan Sekaligus Indahnya Pemandangan
Namun karena ruangan santap ,tampaknya sudah direserve untuk suatu undangan, maka kami tidak berlama lama di Panorama House Restaurant ini.Hanya memanfaatkan kesempatan untuk jepret sana dan jepret sini dan kemudian kami kembali ke mobil .Untuk melanjutkan perjalanan menuju ke Restoran Panorama Pizza,yang lokasinya hanya sekitar 5 menit berkendara.Setibanya disana ,kendaraan langsung kami parkir
Dan langsung mencari tempat duduk yang berhadapan dengan laut lepas. .Dan tentunya tidak lupa untuk mengambil foto-foto Dan memesan 2 cangkir cappucino 2 cangkir teh dan sepiring kentang goreng dengan roti pakai ham.
Sambil minum kamipun berbincang-bincang tentang kehidupan masa lalu kami dimana kami sangat menikmati akan liburan-liburan yang kami lalui bersama-sama anak cucu kami maupun saudara-saudara kami.Sedangkan pak Rudy ,menceritakan juga sejarah perjuangannya yang tidak kalah dramatis nya.. Karena merupakan hal hal yang sifatnya pribadi,maka tentu tidak etis, bila saya ungkapkan disini.
Kami berempat,seakan sudah menjadi sahabat ,sejak lama sekali. Padahal sesungguhnya, sebelumnya kami hanya saling sapa lewat Kompasiana dan baru tiga hari ini bersama sama..Tapi karena merasa cocok ,kami seperti sudah sahabat lama. Inilah salah satu bukti, bahwa Kompasiana bukan hanya sekedar tempat menulis, tapi sekaligus menjalin persahabatan dengan sesama Kompasianers. Kami berempat sudah membuktikannya.
Ada Waktu Bertemu dan Ada Waktu Harus Berpisah
Seperti kata pepatah:” Dimana ada pertemuan, pasti akan ada perpisahan” Begitu juga dengan pertemuan kami.Hari ini Pak Rudy dan istri sudah harus meninggalkan kota Wolllongong
Ketika hari menunjukkan jam 12,kami meninggalkan lokasi ini dan berkendara lagi menuju ke wollongong Train Station Karena saya kuatir nanti terlambat dan ketinggalan kereta api ,dengan tujuan ke Bandara .Karena malam ini, pasangan sahabat kami ini, akan menginap di Transit Hotel yang lokasinya di Sydney International Airport
Kami pun bersiap siap sambil mengambil lagi foto-foto untuk kenang-kenangan dan lalu meluncur menuju Wollongong Train Station.
Setiba di statiun .Abie menanyakan kereta yang mau berangkat ke airport ternyata masih 1 jam lagi baru ada kereta yang menuju airport .Setelah segala sesuatu beres dan tinggal menunggu kedatangan kereta api.maka kamipun pamitan dengan pak Rudy Geron dan istri.
Sebelum berpisah .pak Rudy mengundang kami ,untuk berkunjung ke Belitung atau ke Lombok,bila kami kebetulan pulang ke Indonesia..Untuk mana kami berjanji akan mengabarkan , bila kami ke Indonesia nantinya.Masih ada pesan lainnya,yakni mengajak sekalian anak cucu kami ,untukikut serta bila berlibur ke Indonesia. Karena sangat senang bila kami mau membawa keluarga,melakukan perjalanan liburan bersama .Tentu saja undangan ini,merupakan sebuah kehormatan bagi kami berdua dan sekaligus membuktikan ,bahwa di Kompasiana ini, sharing and connecting bukan hanya sekedar basa basi. Tapi benar benar telah terjalin persahabatan antara kami berempat.
Selamat jalan Pak Rudy Geron dan isteri tercinta Abie. Sampai jumpa lagi di Indonesia!
Wollongong,13 Pebuari 2016.
Salam saya,
Roselina
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H