[caption caption="Bersama Kompasianer Rudy Geron dan Isteri(doc,Roselina)"][/caption]Bagi kebanyakan teman teman Kompasianers,nama Rudy Geron, yang foto profilenya mirip dengan Hitler,sudah tidak asing lagi.Sebuah kejutan bagi kami, bahwa pak Rudy, berkunjung ke Wollongong untuk menemui kami. Padahal kami belum pernah bertemu sebelumnya, selain dari kontak di medsos.
Hari ini, Kamis pagi tgl 11 Pebuari 2016 kami telah siap-siap akan ke stasiun kereta api Wollongong Tapi ada telpon dari pak Rudy, mengatakan :” Kami masih di Central Train Station di Sydney. Saya kabarkan kalau sudah dekat Wollongong.”
Kami pun menunggu telpon pak Rudy sebelum menjemput beliau di stasiun kereta Wollongong. Jam 11.30 telponpun berdering. Pak Rudy memberitahukan bahwa kereta hampir sampai di Wollongong, kami cepat-cepat bersiap untuk menjemput distasiun.
Sebuah Surprise
Bertemu face to face dengan teman sesama di Kompasiana ,sungguh merupakan sebuah kejutan..Apalagi menurut pak Rudy, kedatangan bersama Abie, istri beliau, khusus untuk menjumpai kami. Satu lagi bukti, bahwa tidak sia sia kita menulis di Kompasiana, karena bukan hanya mendapatkan ilmu, tapi sekaligus mendapatkan teman. Bukti,bahwa teman di dunia maya, bisa jadi teman baik di dunia nyata. Bahkan mau mengkhususkan diri untuk datang berjumpa.
Ketika kami sampai tampak pak Rudy dan isteri sudah menunggu didepan stasiun .dengan dua koper besar dan satu tas kecil .Kamipun bersalaman dengan pak Rudy yang pertama kali kami jumpai. Kami hanya mengetahui nama melalui kompasiana dan sering berdialog dengan pak Rudy,melalui berbagai komentar di tulisan masing masing.
Pak Rudy dan isteri kami antar ke Apartemen Adina, dimana beliau membooking kamar untuk dua hari lamanya.Setelah selesai mengisi daftar dan meletakan barang, kami meluncur ketepi pantai untuk mengisi perut karena jam sudah menunjukan pukul 1.00 siang.
Di sini kami memesan fish and chip sebagai makanan siang dan coca cola serta air mineral untuk diminum.Setelah menunggu giliran. kamipun mendapatkan pesanan. Duduk bersantai ,sambil berbincang bincang hilir mudik,sungguh merupakan sebuah kesempatan langka.Apalagi dihadapan kami terbentang pemandangan laut yang amat indah.Sementara cuitan burung burung camar, yang bercanda ,semakin menyemarakkan perjumpaan kami.
Setelah siap makan jam menunjukan jam 15 sore, kami mengajak pak Rudi dan isteri ke Blowhole di Kiama.
Mula-mula saya menelusuri di peta hanya ada little blowhole Kiama,maka kamipun meluncur menuju kesana,Setelah sampai ,kami melihat ada papan yang berisi tulisan ,menunjukan arah Blowhole Kiama masih beberapa km lagi dari sini ,maka kamipun meluncur kesana.
Sesampai di Blowhole kamipun berfoto-foto untuk kenang-kenangan. Puas menikmati pemandangan disini, kami mengambil kesempatan istirahat, disalah satu cafe. Memesan 3 cangkir capucino dan pak Rudy memesan bier.