Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Hemat Semasa Muda untuk Bekal Di Hari Tua

4 Februari 2016   05:57 Diperbarui: 4 Februari 2016   06:53 809
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hemat Semasa Muda, Untuk Bekal Di hari Tua

Ketika kehidupan kami sudah mapan ,sebenarnya saya bisa saja membeli apa-apa dengan uang yang ada ,tapi saya selalu berpikir,perjalanan hidup masih panjang.Disamping mempersiapkan tabungan untuk anak anak, kami juga perlu menabung sebagai bekal dihari tua.

Sekarang .kami memiliki cukup banyak uang, tapi bila diboroskan ,maka dalam waktu singkat, berapapun banyaknya uang, pasti akan habis. Sebuah bukit, yang dikeruk pasirnya setiap hari,suatu waktu akan roboh, apalagi uang yang ada ditangan...

Kalau uang sudah habis, belum tentu akan diperoleh gantinya lagi. Maka dari itu saya selalu hemat dalam berbelanja baik itu untuk pakaian,tas sepatu dan sebagainya Saya membiasakan diri untukmembeli yang kualitasnya biasa-biasa saja .Tidak memilih yang merk terkenal;dengan harga selangit/Kalau saya punya pakaian tas dan sepatu yang bermerek, itu adalah hadiah dari anak ,menantu atau adik yang ada di Italia.

Bayangkan,hanya untuk satu jenis barang saja, misalnya sebuah tas, saya memilih yang harganya sekitar 500 ribuan,daripada beli yang Rp.5 juta. Jadi untuk satu jenis barang saja sudah selisih Rp.4.500.000.==

Hadiah yang saya Pakai

Kalau diberi hadiah pastilah saya memakainya ,sebagai rasa terima kasih dan sekaligus menghargai yang memberikannya kepada saya,apakah putra putri kami atau mantu dan cucu.Sehingga mereka yang memberi senang dan tak kapok untuk memberikan lagi.

Walaupun pakaian yang saya beli tidak bermerek terkenal ,saya memakainya dengan senang hati dan tidak kalah bagusnya dari yang bermerek, karena teman-teman saya memuji pakaian saya.

Begitu juga dengan sepatu ,yang tidak pernah saya beli yang mahal,kecuali yang dihadiahkan adik dan teman teman di Italia.

Saya lebih senang ,menabung dan mengunakan sebagian dari tabungan ,untuk keliling dunia .Karena memang itulah impian saya sejak muda Karena itu bila ada kesempatan kami mengunjungi negara-negara yang belum kami datangi untuk melengkapi kunjungan ke 5 benua di dunia. Itupun ,kami atur pengeluarannya sehingga dapat berwisata sehemat mungkin. Misalnya ,di Italia kami tinggal dirumah adik kami selama sebulan ,bahkan seluruh biaya ditanggung oleh adik kami,yang tidak mengijinkan kami mengeluarkan dompet selama disana. Begitu juga selama kami di Australia, semua ditanggung anak mantu dan cucu cucu kami.

Kami bersyukur, sudah mengunjungi 5 kontinen dan 7 keajaiban dunia.,yang mungkin bagi orang lain,adalah hal yang biasa biasa saja, tapi bagi saya.sungguh merupakan kenangan indah, karena impian demi impian kami sudah terwujud.

Mengatur Keuangan

Mengatur keuangan, tentu merupakan kunci dari perjalanan hidup kami. Keinginan untuk menjadikan impian demi impian kami .Tapi saya senantiasa mengatur keuangan dan menyesuaikan dengan rancangan yang cermat,agar jangan sampai dihari tua, kami jadi beban bagi anak cucu,karena semua uang sudah dihabiskan untuk travelling.

Oleh karena itu,kami bersyukur, walaupun tabungan tidak banyak, tapi kami dapat menjaga keseimbangan dalam hidup layak. Disamping itu ,merupakan sebuah berkat bagi kami, karena putra putri kami, sering kali mentransfer dana kerekening kami, walaupun tidak sekali juga kami memintanya.

 

[

(Ketika bersama keluarga anak pertama di Jepang)


Kami juga sering diajak ke luar negeri oleh anak-anak kami,misalnya ke Jepang dan Amerika,mereka membayarkan semua ongkos dan kami hanya ikut saja.Misalnya ke Jepang dibiayai oleh Putra pertama kami, ke Florida diajak oleh putri kami dan ke italia ,dikirimi uang oleh putra kedua kami..Tidak sekali juga kami meminta pada anak anak kami.

Kebahagiaan tersendiri

Kami diajak oleh Putra pertama kami mengunjungi Jepang dengan keluarga.Alangkah bahagianya berpergian bersama anak dan cucu-cucu ,lain rasanya berjalan dengan cucu-cucu dinegeri orang ,lain pula nikmatnya.Begitu juga ketika kami berpergian dengan putri kami dan keluarganya ke Florida.

[

(Ketika bersama keluarga putri di America-dok.Roselina)

Tertawa mereka membuat suatu kenangan indah bersama keluarga..Apalagi sewaktu kami harus antri mau makan ,cucu-cucu kami saling memberi kami tempat terlebih dahulu,baru mereka duduk sesudah kami. Jadi bila teman teman kami heran,kami sudah pensiun,koq masih bisa kesana kemari ,inilah rahasia yang sudah saya bukakan.

Berhemat dan menabung diusia muda. Jauhkan diri dari memboroskan uang untuk membeli barang barang “branded” dan pandai pandai mengatur keuangan. Inilah kunci perjalanan hidup ,yang kami lalui selama sudah 51 tahun ,hidup berkeluarga.

Semoga ada manfaat yang bisa dipetik.

Wollongong, 04 Febuari 2016, .

Salam saya,

Roselina.

Ilustrasi: Shutterstock

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun