Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Lada ,Bawang Putih dan Bawang Merah Penangkal Guna-Guna?

30 Juli 2015   16:23 Diperbarui: 12 Agustus 2015   03:33 9770
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lada,Bawang Putih dan Bawang Merah Penangkal Guna-Guna ?

                                               [/caption][caption caption="doc.Roselina"]

Setiap bangsa tampaknya mempunyai kebiasaan yang sudah merupakan tradisi untuk menangkal segala sesuatu yang negatif..Misalnya tradisi orang Tionghoa,untuk mengusir setan atau roh roh jahat, mengundang permainan barongsai,memasang cermin didepan rumahnya atau membakar petasan

Semua ini dilakukan untuk mengusir semua kekuatan kekuatan gelap atau roh roh jahat yang gentayangan,.Ada juga orang yang memasang bawang merah dan cabe diatas atap,untuk penangkal hujan.

Semenjak kecil dulu, dikampung saya orang sering mengambil ,kencur dan bawang putih serta ketumbar untuk dikunyah kemudian disemburkan untuk penangkal :”palasik”. Yakni orang yang dalam kisah kisah dikampung,digambarkan sebagai sosok yang suka mengisap darah anak kecil).Karena ubun-ubun anak kecil masih lunak dan mudah diisap. Cerita horor tentang hal ini, pada jaman itu sangat kendal di kampung. Entah siapa yang menciptakan kisah ini pada awalnya, tidak ada yang tahu.

Masih menurut kisah horor tersebut, anak kecil yang berumur sampai dua tahun sangat rapuh untuk diisap ,maka setiap ibu yang mempunyai anak kecil diajarkan untuk bisa menangkal palasik ini.

Biasanya anak yang kena isap akan menangis terus dan sering kali bisa tewas oleh karena itu plasik ini sangat dibenci oleh masyarakat dikampung.Anak-anak yang kena isap dibawa ke dukun kampung yang akan memberikan kunyahan bawang putih,kencur dan ketumbar serta sirih untuk si anak supaya digosokkan ke ubun-ubunnya.

                                                            [/caption[caption caption="foto wahasik.hogspot.com"]]

Palasik adalah orang yang menuntut ilmu dengan ilmu hitam ,yang memangsa anak anak untuk mencapai kekebalannya.Biasanya mereka sering berperan menjadi tukang jual barang makanan yang berkeliling memasuki kampung.Biasanya di Sumatera Barat atau Minang kabau terkenal palasik Kuduang yaitu palasik yang kepalanya saja terbang mencari mangsa..Nah, kendati tidak semua ibu ibu percaya akan cerita ini,tapi demi anak tercinta, memilih ikut ambil bagian untuk memproteksi anaknya, daripada sudah terjadi ,baru menyesal. Inilah kisah dijaman dulu,entah sekarang masih ada atau tidak.saya tidak mengikuti lagi perkembangannya, karena sudah lama pindah ke Jakarta.

Ternyata Jimat Penangkal Juga Ada di Italia

Sewaktu kami ke Tropea didaerah Calabria,kami melihat banyak sekali orang menjual lada yang diikat memanjang dari atas kebawa,juga bawang putih dan bawang merah besar semua diikat digantungkan didepan pintu.

Ketika saya tanyakan pada adik saya,ternyata lada itu untuk penangkal kekuatan kekuatan gelap,seperti guna guna ,santet dan sebagainya. Cukup kaget juga, bahwa di negara maju seperti di Italia ini, ternyata kepercayaan ini, juga sudah menjadi tradisi disini. Memang,Tropea ini dapat dikatakan kota yang kecil dan terletak diujung selatan Italia.

Jadi mereka membeli lada,serta bawang putih dan bawang merah yang bergantungan dan diletakkan didepan pintu rumahnya untuk dijadikan jimat penangkal . Sehingga rumah dan penghuninya terlindung dari segala macam kekuatan gelap dan jahat.

Ternyata cukup banyak yang membelinya. Tadinya saya bermaksud membeli cabe /lada ini,untuk dibuat sambal lado.Karena makan masakan Italia , memang enak,tapi tanpa sambal lado,rasanya kurang nikmat. Tapi karena sudah dijelaskan kegunaannya,maka niat mau beli cabe,saya batalkan saja.

Ternyata bukan hanya di Indonesia dan di negara Asia saja, ada kepercayaan terhadap hal hal mistis tersebut, karena ternyata saya temui juga di Italia..

Tropea,30 Juli 2015.

Salam saya,

Roselina.

 

 

 

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun