Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tips Supaya Daya Tahan Air Panas Lebih Lama Dalam Termos

7 Juli 2015   10:13 Diperbarui: 4 April 2017   18:24 27499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tips Supaya Daya Tahan Air Panas Lebih Lama Dalam Termos

                                                                       [/caption[caption caption="doc.Roselina"]]

Kami sering berpergian,naik kendaraan pribadi dan jalan yang cukup lama ,misalnya dari Wollongong ke Melbourne .Perjalanan ini harus ditempuh lebih kurang 10 sampai 12 jam naik mobil dengan kecepatan rata-rata 80 sampai 100 km per jamnya. Karena jarak antara Wollongong dan Melbourne lebih dari 900 Km.

Diperjalanan tidak semua lokasi ada tempat istirahat, untuk beli secangkir kopi ataupun untuk mendapatkan air panas yang akan dapat digunakan untuk menyeduh kopi ,yang akan kita minum selama perjalanan untuk menghilangkan rasa kantuk.

Memilih Termos Yang Tepat dan Tahu Cara Pengunaannya

Biasanya kalau kita pakai termos,yang dari kaca ,maka kita harus extra hati-hati karena termos ini mudah pecah. Baik karena tanpa sengaja terjatuh ataupun terbentur karena gonjang ganjing selama perjalanan. Harganya juga tidak murah.Sekali jatuh, berarti sudah harus dibuang, karena sudah tidak ada gunanya,bila kaca didalamnya sudah pecah ataupun retak.

Sekarang banyak dijual termos yang terbuat dari bahan stainlesssteel , yang mana daya tahan air panasnya tertulis bisa 6 jam. Tahan banting dan tak akan pecah walaupun terjatuh. Paling penyok,namun masih tetap dapat digunakan.

Kalau kita mengisi termos dengan air panas mendidih maka 6 jam kemudian kita hanya mendapatkan air termos yang panas tapi tidak bisa menyeduh kopi lagi karena termos tersebut menghisap hawa panas dari air tersebut jadi tidak seperti semula lagi.

[caption caption="Doc.Roselina"][/caption]

Tips Meningkatkan Daya Tahan Air Panas

Pengalaman kami ,termos diisi terlebih dulu dengan air mendidih, ditutup dengan penutupnya. Biarkan beberapa saat, hingga air tersebut sempat memanaskan seluruh bagian dalam termos. Kemudian kita buang dan kita isi kembali termos tadi dengan air mendidih dan kita tutup kembali,.Maka kita akan mendapatkan air termos ini akan tahan selama 10 jam.

                                        caption[caption caption="Doc.Roselina"]]

Dalam waktu 5 sampai 6 jam, air dalam termos ini ,masih dapat digunakan untuk :

menyeduh kopi

membuat susu untuk anak

menyiram pop mie untuk dimakan

membuat minuman coklat dan lainnya.

Yang penting ,pastikan bahwa air yang diisi sudah mencapai titik didih. Karena bila tidak demikian,maka daya tahan panasnya hanya sebentar.

Bersiap untuk Segala Kemungkinan

Dalam perjalanan panjang, apalagi dengan membawa keluarga dengan anak anak,maka kita harus senantiasa bersiap siap untuk segala kemungkinan, Misalnya : macet dijalan, banjir atau jembatan putus, sehingga perjalanan terhalang. Dalam hal ini belum tentu ada kedai ,dimana kita bisa membeli keperluan untuk anak anak.

Pada saat inilah persiapan,berupa termos air panas dan makanan minuman yang kita persiapkan dapat dimanfaatkan

Ini adalah tip untuk orang orang yang akan mudik dengan kendaraan pribadi. Pastikan membawa termos dengan lakukan cara tersebut diatas, supaya dalam perjalanan .bilamana diperlukan ,bisa menikmati kopi hangat dan anak anak dapat minum susu hangat atau makan mie instant.Sehingga tidak perlu harus menderita kelaparan, selama menunggu,hingga bisa melanjutkan perjalanan lagi.

Bila ketemu kedai kopi atau warung ,termos bisa diisi dengan cara yang sama, sehingga sampai ketempat tujuan dengan aman.

Selamat jalan ,bagi yang pulang mudik dan selamat berlebaran di kampung halaman.

Wollongong,08 Juli 2015

Salam saya,

Roselina

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun