Leukemia penyakit yang menakutkan
[caption id="attachment_391139" align="aligncenter" width="551" caption="bu Sulastri penderita Leukemia(doc.Roselina)"][/caption]
Sekecil apapun gangguan kesehatan,pasti akan menyebabkan kehidupan dan aktivitas kita menjadi terganggu. Apalagi bila di hinggapi penyakit,yang namanya saja,sudah membuat merinding,karena hingga saat ini, kendati pengobatan ilmu kedokteran semakin maju dan kelengkapan peralatan semakin canggih,tetap saja ada banyak penyakit atau gangguan kesehatan,yang tak tersembuhkan oleh ilmu kedokteran modern.
Gangguan kesehatan ,bisa datang kepada siapa saja. Dan salah satunya adalah seorang wanita ,bernama Sulastri,ibu rumah tangga,yang bertempat tinggal di Salatiga ,berusia 52 tahun , divonis dokter terkena leukemia. Sulastri dibawa kesalah satu Rumah Sakit di Semarang yaitu rumah sakit Kariadi.
Sementara itu saudara laki lakinya yang bernama Pak Soeyono yang berdiam di Madiun ,yang diberitahukan tentang kondisi saudaranya, segera menuju ke Rumah Sakit. Sebagai seorang Praktisi Reiki, disana dia menerapi adiknya yang sedang berbaring diranjang .Ternyata upayanya membawa hasil.Adiknya merasakan kondisinya membaik,walaupun masih belum sembuh.
Berlajar Tehnik Penyembuhan Kundalini.
Pak Soeyono mendengar bahwa dengan berlajar tehnik kundalini, akan lebih mempercepat proses penyembuhan pasien yang menderita leukemia .Demi hasrat hati untuk membantu kesembuhan adiknya,maka pak Soeyono pun berlajar tehnik Kundalini .Begitu selesai dia berlajar ,maka pada hari itu juga Soeyono berkendaraan menuju Semarang ,dimana adiknya sedang terbaring dirumah sakit Kariadi.
Mempraktekkan tehnik terapi Kundalini.
Pak Soeyono pun mempraktekkan ilmu yang baru dia pelajari pada adiknya.Sewaktu dia berada dalan ruangan ICCU dia memberikan energi,pegawai yang berada diluar ruangan melihat ada sesuatu yang terjadi,yaitu layar Scctv berobah menjadi setengah merah,kemudian pak Soeyono meminta pertolongan pak Soenardi untuk membantu dia menerapi adiknya.Layar Scctv pun berobah menjadi merah semuanya.Hal tersebut diceriterakan oleh pengawai rumah sakit dimana adiknya dirawat.
Ketika selesai pak Soeyono menerapi dia pun keluar dari ruangan dan layar Scctvpun memnjadi normal kembali.Sekarang adiknya pak Soeyono sudah berada dirumah sendiri kembali ,memang belum sembuh total tapi sudah melewati krisis yang berat.
[caption id="attachment_391142" align="aligncenter" width="420" caption="bu Sulastri berserta suami di Unggaran(doc.Roselina)"]
Pak Soeyono pun minta supaya kita bersama-sama menerapi adiknya .Adik iparnya pak Soeyono pun dianjurkan pak Soeyono untuk berlajar supaya bisa menerapi sendiri.Adik iparmyapun termotivasi untuk belajar tehnik penyembuhan ini.Menurut Sulastri,penyakit ini sudah menguras keuangan keluarga,karena obat yang dua kali sebulan dia tebus 5 juta untuk tiap kalinya jadi berjumlah 10 juta.
[caption id="attachment_391143" align="aligncenter" width="420" caption="Bu Sulastri berphoto bersama(doc.Roselina)"]
Tehnik Penyembuhan Reiki dan Kundalini Sinergi dengan ilmu kedokteran.
Sesuai dengan SK Menkes Nr. 1076/VI/2003,tehnik penyembuhan reiki adalah mitra pemerintah,dalam hal ini dinas kesehatan,untuk bersama sama ,menciptakan masyarakat Indonesia yang sehat lahir batin.
Sulastri kami temui di Ungaran, Jawa Tengah ,dalam
kondisi bugar. Demikianlah artikel ini ditulis,sesuai dengan apa yang diceritakan oleh pak Soeyono .
Ketika kami ke Probolinggo kami berjumpa dengan pak Soeyono dan yang telah menceriterakan semua kejadian tentang adiknya ,Sulastri.Hari ini ,di Unggaran kami berjumpa dengan bu Sulastri yang datang memenuhi undangan kami beserta suami tercinta.Inilah foto kondisi bu Sulastri sekarang.Semoga tulisan ini menjadi inspirasi bagi yang sedang sakit, bahwa selain dari obat kimia, masih ada jalan lain ,untuk meraih kesembuhan diri. Dan sekaligus mengajak masyarakat Indonesia ,untuk tidak melupakan,bahwa kita juga memiliki tehnik penyembuhan alami.sebagai bagian dari kearifan lokal,untuk meraih kesembuhan diri.
Unggaran,16 Januari 2015.
Salam saya,
Roselina
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H