Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Akar Batang Jadi Perabot Mewah

13 Februari 2015   18:05 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:15 439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_396599" align="aligncenter" width="700" caption="Akar yang sudah berbentuk biri-biri(doc.Roselina)"]

14237985841495936525
14237985841495936525
[/caption]

[caption id="attachment_396605" align="aligncenter" width="700" caption="akar yang berbentuk daun gelombang cinta yang sempat populer(doc.Roselina)"]

14237992291021317150
14237992291021317150
[/caption]

Akar pohon ini dibuat bermacam-macam bentuk,bangku,meja dan pajangan sesuai dengan bentuk aslinya hanya perlu orang yang berjiwa seni bisa membentuk menjadi hiasan yang aneka bentuk,ada seperti harimau dengan anaknya dan ada rusa dan sebagainya.

Karena masih pagi jadi tidak terlalu ramai daerah tersebut ,masih tidur pengukir pengukir yang akan mengukir akar pohon tersebut untuk dijadikan perabot yang mewah .

[caption id="attachment_396608" align="aligncenter" width="560" caption="akar berbentuk Pigguin(doc.Roselina)"]

1423800001528976782
1423800001528976782
[/caption]

Mari kita lihat ditempat-tempat yang banyak mepertontonkan akar kayu jati yang sudah diukir dan dijadikan perabot yang mewah dan sangat mahal harganya.

Akar Menjelma Jadi Beragam Kreasi

.Sempat saya abadikan karya seni yang siap untuk dipasarkan berupa: Kuda. Badak ,rusa dan beragam jenis lainnya,yang bagi orang yang tidak memahami seni, rasanya sangat sulit untuk percaya bahwa ini,dibuat dari akar pohon jati. Baik yang dipahat langsung ,maupun yang dikombinasikan.

Namun berbeda dengan tampilan hasil karya seni yang indah dan mengagumkan ini, jika melihat kondisi tempat pengrajin mengolah limbah kayu jadi barang mewah ini, tampak amat berbeda. Yang tampak hanya pondok pondok,sekedar tempat berteduh dan entah mereka juga tinggal disana,tak sempat saya tanyakan.Baik dari tampilan,maupun dari keberadaan mereka, tampak hidup mereka sangat sederhana. Padahal harga sebuah karya seni,bisa mencapai jutaan rupiah,ternyata untuk prosesnya memakan waktu yang cukup lama dan dikerjakan secara gotong royong sekeluaga.

Tidak Mendapatkan Dukungan Dana dari Pemerintah

Memang ada papan nama terpancang disana, namun tak terlihat ada kantor ataupun petugas disana, Para pengrajin ini, harus berusaha dengan kekuatan sendiri,untuk dapat terus melanjutkan usaha sebagai pengrajin akar pohon ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun