Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Akar Batang Jadi Perabot Mewah

13 Februari 2015   18:05 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:15 439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akar Batang Jadi Perabot Mewah

[caption id="attachment_396592" align="aligncenter" width="560" caption="akar pohon yang sedang dijemur(doc.Roselina)"][/caption]

Kita melihat banyak sekali pohon jati ditanam diperkenbunan untuk diambil kayu yang sudah terkenal kayu jati buat perabot rumah .Banyak sekali perabot rumah terdiri dari kayu jati dan berukiran,Harganyapun mahal.

Kemudian pohon yang sudah ditebang tinggal akarnya yang selama ini ditinggal begitu saja.

Tidak tahu kapan dimulai ketika saya sadar sudah banyak orang membuat akar kayu jati menjadi perhiasan rumah yang mewah dan sangat memukau.

Di Jawa Barat,Jawa Tengah dan Jawa Timur terlihat banyak sekali akar pohon jati ini bertumpuk dilokasi pengukir untuk menunggu giliran diukir menjadi perabot yang mahal dan mempersonakan.

[caption id="attachment_396596" align="aligncenter" width="560" caption="Perajin kayu yang sedang melambaikan tangan(doc,Roselina)"]

14237982681138737606
14237982681138737606
[/caption]

Biasanya bila pohon jati sudah ditebang ,maka akarnya dibiarkan membusuk dalam tanah tampa diapa-apakan.Tapi sekarang semua pohon yang ditebang akarnya digali dan diambil kemudian dibentuk sedemikian rupah sesuai dengan aslinya .

Ketika kami berkendaraan dari Jogja menuju Kediri ditengah perjalanan kami melihat banyak sekali akar pohon ini ditumpuk diperkarangan halaman dan ternyata disana ada perajin yang sedang membersihkan akar pohon tersebut karena mau dibuat perabot.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun