Mohon tunggu...
Roselina Anindhita
Roselina Anindhita Mohon Tunggu... Konsultan - Writer

polesor wild wind https://www.youtube.com/channel/UChhTBcntF2ebkMqjr8ch5CQ

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

New Media: A History of Online Journalism

23 Februari 2017   22:17 Diperbarui: 24 Februari 2017   13:35 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tahun 1986 diperkenalkan Domain Name System (DNS) yang menyeragamkan sistem pemberian nama alamat di jaringan komputer. Kemudian pada tahun 1988, dari pengembangan DNS akhirnya ditemukan Internet Relay Chat oleh Jarko Oikarinen. Pengembangan terus dilakukan hingga pada 1990 World Wide Web ditemukan oleh Tim Berners Lee, yakni sebuah program editor dan browser yang dapat mengakses satu komputer dengan komputer lainnya hingga yang membentuk jaringan.

Tibalah pada tahun 1992, dimana semua komputer telah membentuk jaringan dan situs internet mulai digunakan untuk mengakses berbagai informasi hingga muncul instilah surfing the internet.

Di Amerika Serikat, jurnalisme online dimulai pada tahun 1989 saat beberapa koran menyediakan layanan berita online lewat suatu software.

“Next came computer Bulletin Board Systems. In the late 1980s and early 1990s, several smaller newspapers started online news services using BBS software and telephone modems. The first of these was the Albuquerque Tribune in 1989.” (Carlson, 2003)

Kemudian, sebagai tonggak populernya kemunculan jurnalisme online adalah pada tahun 1998, yakni ketika Skandal Perselingkuhan Bill Clinton, Presiden Amerika Serikat, dipublikasikan oleh Mark Druge melalui websitenya.

Di Indonesia, pada tahun 1998 muncul portal media online detik.com.

”Barulah ada media online yang serius untuk menyajikan berita melaui media online yaitu pada tahun 1998 muncul detik.com yang menyajikan berita real time.” (Hartanto, 2015)

Pada tahun yang sama di Indonesia, para mahasiswa menggunakan mailing list untuk mengabarkan informasi pengunduran Soeharto sebagai Presiden RI.

Hingga saat ini, dapat ditemui beragam portal media online yang menampilkan berbagai informasi dengan menggabungkan berbagai format. Berbagai format informasi tersebut dapat berupa audio (mp3, mp4, dan sebagainya), video (HD, mp4, 3G, dan sebagainya), gambar atau foto atau animasi (JPEG, dan sebagainya), dan beragam penggabungan lainnya. Hadirnya berbagai portal berita di internet merupakan bukti bahwa jurnalisme online adalah bentuk aktivitas media khususnya produksi berita yang hidup di masa ini, ditambah dengan bangkitnya citizen jurnalisme atau jurnalisme warga yang juga memanfaatkan internet menambah kelengkapan jurnalisme online sebagai bagian dari media baru.

Asmuruf, Septiani. (2014). Media konvensional vs media online. Diakses pada 12.47 23 Februari 2017 dari : http://www.kompasiana.com/septhy/media-konvensional-vs-media-online_54f7beafa33311541d8b48c0

Carlson, David (2003). History of Online Journalism. Diakses pada 22.05 WIB 23 Februari 2017 dari : https://books.google.com/books?hl=en&lr=&id=dG9vHwHyDFUC&oi=fnd&pg=PA31&dq=digital+journalism+history&ots=Ij_PdBGuNf&sig=5ITr4PiO8vV7lEjKprAm93fUnPA#v=onepage&q=digital%20journalism%20history&f=false

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun