Mohon tunggu...
Rose putih
Rose putih Mohon Tunggu... Lainnya - pembelajar

Laki-laki yang mencoba menjadi pembelajar dengan terus belajar apa saja dan menulis yang diminati

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengajian Ahad Kliwon MTsN 1 Bantul: Forum Komunikatif Madrasah dengan Orang Tua Siswa

12 Agustus 2024   16:08 Diperbarui: 12 Agustus 2024   16:17 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kepala MTsN 1 Bantul, Sugiyono, S.Pd. mengemukakan program madrasah dan harapan-harapannya kepada para orang tua siswa dalam Pengajian Ahad Kliwon yang dilaksanakan Minggu (11/8/2024) di Musala Darul Ilmi madrasah setempat. Pengajian yang dimulai pukul 06.00 WIB itu dilaksanakan oleh Paguyuban Orang Tua Siswa (POT) kelas 9D. Bertindak sebagai penceramah ustaz Miftahul Khoir, S.Sos (Ki Miko Cakcoy Pathoknegoro).

Pada forum ini Sugiyono terlebih dahulu melaporkan bahwa siswa madrasah saat ini berjumlah 540 siswa. Dari seluruh siswa tersebut yang pergi ke madrasah dengan sepeda hanyalah 70 siswa. Diperkirakan sekitar 450 siswa diantar orang tua.  Oleh karena itulah madrasah berusaha mengatur lalu lintas pengantaran ini, terutama saat siswa turun dari motor. Mereka diatur dalam posisi memutar saat tiba dan menurunkan siswa. Tiap pagi guru piket mengatur hal tersebut. Terkait dengan hal itulah Sugiyono minta keikhlasan untuk mengatur pengantaran motor di madrasah karena jika ada sesuatu yang tidak diinginkan yang bertanggung jawab dan disalahkan pasti madrasah.`       

guru MTsN 1 Bantul (dokpri)
guru MTsN 1 Bantul (dokpri)

Selanjutnya guru yang mengampu mata pelajaran IPA tersebut menginformasikan bahwa madrasah akan menyelenggarakan program adiwiyata. Secara sederhana menurutnya adiwiyata adalah membuat lingkungan sekolah yang nyaman untuk belajar dan menyehatkan bagi siswa. Terkait dengan program ini, MtsN 1 Bantul akan memunculkan ikon jambu jamaika pada MTsN 1 mengingat jumlah tanaman jambu jamaika cukup banyak. Setidaknya ada lebih dari 10 buah pohon jambu yang di Jawa lebih dikenal dengan nama jambu dersono.

Selain itu kepala madrasah juga berharap Paguyuban Orang Tua Siswa mulai dari kelas 7 hingga kelas 9 memanfatkan waktu setelah pengajian berkordinasi membahas permasalahan yang ada di kelas masing-masing. Selain itu da dan merencanakan hal-hal yang lainnya dengan wali kelas. Dia menegaskan bahwa POT merupakan forum penghubung antara sekolah (diwakili wali kelas) dengan para orang tua.  

(dokpri)
(dokpri)

Hal yang tak kalah penting yang dituturkannya adalah masalah makan-minum dan sampah. Sugiyono mengharapkan dari rumah para siswa membawa alat-alat makan minum tidak sekali pakai. Mereka disarankan membawa minum pakai timber dan tempat makan yang digunakan bukan kemasan sekali pakai. Hal ini dilakukan madrasah selain terkait dengan program sekolah adiwiyata, madrasah juga menerapkan zero sampah. Yogyakarta saat ini sedang darurat sampah. Dengan adanya penutupan tempat pembuangan sampah di Piyungan sampah di madrasah sudah tidak diambil petugas pembuangan sampat bulan-bulan belakangan.

Dalam forum ini kepala madrasah juga mengingatkan lagi bahwa siswa tidak diperbolehkan mengendarai motor ke sekolah. Saa ini masih didapati beberapa siswa mengendarai sepeda motor ke madrasah dengan berbagi alasan. Tidak ada yang mengantar merupakan salah satu alasan dan alasan lainnya dititipkan di tempat saudaranya. Kepala madrasah mengajak orang tua dan siswa untuk tidak melakukannya dan mengatasinya dengan menggunakan ojek online yang mudah dipesan saat ini.

orang tua siswa (dokpri)
orang tua siswa (dokpri)

Sugiyono juga melaporkan masih mendapati komunikasi tidak sopan anak kepada guru dan kepala sekolah. Misalnya ketika siswa ditanya mereka cenderung menggunakan bahasa Jawa ngoko dan nada meninggi. Untuk itulah guru yang sebelumnya pernah menjadi Kepala MTsN 8 Bantul ini mengajak para orang tua bersama sekolah membimbing siswa/anak sopan dalam berkomunikasi. Bahasa Indonesia dapat dipilih sebagai bahasa komunikasi jika berada di madrasah.

Pada akhir sambutannya Sugiyono mohon doa restu dari orang tua terkait dengan lomba upacara bendera bulan September besok.

"MTsN 1 Bantul dipercaya oleh Kapanewon Sewon harus mewakili  lomba upacara tingkat kabupaten Bantul. Minta doa dan restu moga-moga nanti menjadi juara yang membanggakan, "ujar Sugiyono. (srj)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun