Mohon tunggu...
Rose putih
Rose putih Mohon Tunggu... Lainnya - pembelajar

Laki-laki yang mencoba menjadi pembelajar dengan terus belajar apa saja dan menulis yang diminati

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Yuk, Mencintai dengan Bahasa Cinta: AMT MTsN 1 Bantul

12 April 2024   10:40 Diperbarui: 13 April 2024   15:19 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nazhif Masykur:  foto dukumentasi MTsN 1 Bantul

Bergandengan tangan ketika sedang berpergian dengan anak juga merupakan ekspresi jenis bahasa cinta ini. Dengan bergandengan tangan anak akan merasa terisi kembali energinya, dan semangatnya. Bahkan, dapat dikatakan bergandengan tangan atau sebuah pelukan lebih berharga daripada sekotak kado hadiah bagi anak dengan jenis bahasa cinta sentuhan ini. Sentuhan kasih sayang ini juga dapat meningkatkan oksitosin alias hormon cinta dan kasih sayang, sehingga anak akan merasa sangat disayang oleh orang tuanya.

Selain itu, saat menonton TV bersama dengan cara berdekatan, memberikan ciuman sebelum tidur dapat dilakukan bagi anak tipe ini. Bagi anak, sentuhan fisik itu akan dimaknai dan diterima sebagai tanda kasih sayang orang tua pada dirinya.

Sentuhan fisik merupakan cara yang paling nyata dan langsung bisa dirasakan oleh anak. Selama sentuan itu dilakukan atas dasar kasih sayang dan rasa cinta pada anak, sentuhan fisik akan menjadi cara paling efektif dari ungkapan love language.

Dalam kenyataan masih kita temui anak-anak sering bersandar pada tubuh orang tuanya. Orang tua justru merasa risih ketika anak menggandeng tangannya atau bersandar ke tubuhnya. Padahal bila bahasa cinta tercapai, anak akan mudah dinasihati, akan mudah dikondisikan. Hal itu terjadi karena pikiran bawah sadar (subconscious mind) terbuka untuk menerima informasi dari orang yang dicintainya.

ibu-ibu mendengarkan dengan saksama (dok madarasah)
ibu-ibu mendengarkan dengan saksama (dok madarasah)

(3) Hadiah, Reciving Gifts, 

Pada umumnya, anak yang memiliki love language gifts ini akan merasa disayangi dan dicintai oleh orang tuanya bila anak tersebut diberikan atau memerima hadiah. Ada anggapan pemberian hadian ini terkesan punya pamrih atau bersifat materialistis. Materialistis dan ekspresi bahasa cinta receiving gifts jelas sangat berbeda. Anak yang memiliki love language receiving gifts tidak peduli dengan nominal hadiah yang diberikan. Mereka akan sangat senang dan merasa dihargai walaupun hanya diberikan sebuah coklat. Anak dengan tipe bahasa cinta ini biasanya selalu minta dibelikan oleh-oleh saat orang tuanya berpergian. 

Nazhif Masykur menceritakan peristiwa yang dialami dalam keluarganya tentang bahasa cinta anaknya. Secara khusus anaknya selalu minta oleh-oleh ketika ibunya pergi. Pada momen satu kali sampai 2 kali tidak dipenuhi karena sang ibu lupa atau alasan lain, anak masih bisa memahami. Akan tetapi pada momen berikutnya permintaan oleh-oleh tidak dipenuhi dengan berbagai alasan, sang anak tidak lagi mempercayai ibunya. Akibatnya bila anak ini dinasehati, diberi saran, semua hal itu tidak akan diperhatikan. Sang anak sudah tidak lagi mempercayai ibunya,

Pemberian hadiah ini sebenarnya tidak harus selalu di momen spesial, tetapi dapat diberikan pada konteks yang dirasa pas dan sesuai. Hadiah harus dapat dirasakan lebih bermakna dan bermanfaat bagi anak. Tidak harus memberikan hadiah yang mahal, tetapi yang paling penting bermakna dan sesuai dengan usia anak.

(4) Pujian, Words of Affirmation, 

Ciri bahasa cinta words of affirmation (kata-kata postif) ini ditandai bila anak dipuji gantengnya, cantiknya, pintarnya dan sebagainya anak ini akan gembira dan mengekpresikan rasa kegembiraanya dengan jelas. Anak-anak ini akan merasa sangat dihargai dan dicintai saat orang lain terutama oleh ayah dan ibunya tatkala mereka memberikan kata-kata positif, termasuk kata-kata pujian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun